Ini bukan sekedar isapan jempol terhadap kinerja dan pernyataan seorang pemimpin.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan tegas menyenangkan hati para petani. Terutama petani padi karena satu bulan terakhir ini diguncang berita miring soal rencana impor beras.
Dalam bahasa masyarakat awam, apalagi biasa tinggal di pedesaan atau hari-hari ini masyarakat dalam berbagai lapisan ketika melewati jalan-jalan protokol menyaksikan lahan hijau royo-royo. Dan padi sudah mulai menguning siap dipanen. Pasti terkaget-kaget ketika ada berita beras impor.
Pertanyaan nakal pasti, kenapa bukan menyerap hasil panen petani dengan harga sangat menjanjikan, sekaligus menaikkan pendapatan petani padi lebih baik.
Sebagaimana diberitakan bahwa Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan alasan pemerintah mendatangkan beras impor atau kebijakan impor beras. Karena penyerapan beras dari Perum Bulog sangat memprihatinkan.
Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membeberkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok periode Januari-Mei 2021. Berdasarkan data tersebut, neraca pangan pokok, khususnya untuk komoditas beras dalam keadaan cukup
Beras diperkirakan surplusnya di atas, kurang lebih 12 juta ton. Sebagaimana diungkapkan pada rapat bersama Komisi Pertanian DPR di Jakarta, Kamis, (18/3/2021)