”Daerah-daerah yang paling banyak mengajukan sertifikasi CHSE di antaranya Bali, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Banten, Sumut, Kepri, dan Riau. Mohon dukungan kepada para bupati untuk juga terus menggalakkan penerapan CHSE pada masing-masing usaha dan destinasi pariwisata yang ada di daerahnya,” ujarnya.
Sandiaga juga menggarisbawahi pelaksanaan event pariwisata, termasuk festival dan berbagai seni pertunjukan. Semuanya bisa dilaksanakan melalui koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah, tentu dengan penerapan protokol kesehata yang ketat.
”Sekarang izinnya bukan lagi pemerintah pusat, bahkan untuk event bisa disetujui di level daerah. Sudah setahun kita mati suri, mari kita geliatkan kembali, tetap dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling terdampak pandemi, tapi juga akan menjadi sektor yang pertama pulih.
”Daerah-daerah berkepentingan meminta perhatian pemerintah pusat, karena pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang inklusif, yang paling cepat membuka lapangan kerja. Ada 35-40 juta lapangan kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemulihan di sektor ini berarti juga sangat membantu pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya.
Apkasi berharap Kemenparekraf bisa mendorong sektor wisata ke berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas dan super prioritas. ”Ada ratusan kabupaten dengan potensi wisata. Jika pariwisata yang membidik wisatawan nusantara dioptimalkan di berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas, tentu dampak pemulihan ekonominya sangat bagus bagi semua daerah,” ujar Anas. (din/Jt)