JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Relawan Benteng Jokowi (Bejo) mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) salah alamat dengan mengikirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seharusnya AHY mempertanyakan situasi desas-desus kudeta Partai Demokrat kepada internal Partai Demokrat sendiri.
“Lah kenapa bisa kader-kader Partai Demokrat ketemu Pak Moeldoko (Jenderal (Purn) Moeldoko) Kepala Staf Presiden (KSP). Internal Partai Demokrat harus diselesaikan internal mereka sendiri. Jelas ini salah alamat dengan melibatkan Presiden Jokowi,” ujar Jak TW. Tumewan, Ketua Umum Benteng Jokowi (Bejo) saat di wawancarai, Kamis (04/02/2021).
Menurutnya, kalau ada Partai Demokrat hadir menemui Moeldoko dan beliau menyatakan akan maju sebagai Capres 2024 adalah hal yang biasa dalam politik. Kata Papa Jak sapaan akrabnya, kenapa bisa kader-kader Partai dari daerah hadir berdialog dan berdiskusi dengan Moeldoko.
“Pak Moeldoko kan bisa menerima tamu darimapun dan partai apapun. Apalahi pertemuan itu sifatnya pribadi beliau dan bukan atas nama pemerintah. Kenapa harus kirim surat kepada Presiden Jokowi, sungguh aneh tapi nyata,” canda Papa Jak penuh senyum.
Seharusnya kata Papa Jak yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Usaha Kecil Menengah (Partai UKM) ini, Partai Demokrat dibawah kepemimpinan AHY introspeksi diri dan mengevaluasi internalnya sendiri, kalau ada aspirasi dari bawah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
“Saran kami sebagai Relawan Jokowi, sebaiknya Partai Demokrat jaga diri sendiri dan atau jaga gawang sendiri. Ngak perlu ngurusin gawang orang lain yang jauh didepan,” sindir Papa Jak menutup pandangannya terkait konflik internal Partai Demokrat.
Andi Mallarangeng: Ada Upaya Kudeta Kepemimpinan Partai Demokrat
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku telah mendapat restu Presiden Jokowi untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Bahkan mantan panglima TNI itu juga mengklaim ada dua partai di lingkar istana yang mendukungnya.