Sejak pertama dilaksanakan pada Rabu, 27 Januari 2021, vaksinasi telah mencakup sekitar 3.668 nakes atau 50,20 persen dari 7.307 nakes yang melakukan resgistrasi ulang.
Sebelumnya, nakes yang menerima alokasi vaksin sejumah 7.221 orang bertambah menjadi 7.365 orang, dan telah melakukan registrasi ulang sebanyak 7.307 orang per 29 Januari 2021 pukul 18.00.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Gatot Triyono menjelaskan, mereka berasal dari 50 puskesmas dan 10 rumah sakit yang ada di Jember.
Dari 7.307 nakes yang menjadi sasaran, sebanyak 4.488 telah mendatangi layanan kesehatan untuk mengikuti vaksinasi.
Namun, tidak semua nakes yang datang bisa mendapatkan vaksin. Sebab, setelah menjalani penapisan (screening) di meja dua, nakes tidak memenuhi syarat untuk divaksin.
“Ada yang harus ditunda untuk mendapatkan vaksin. Namun juga ada yang harus dibatalkan,” kata Gatot, Jum’at, 29 Januari 2021.
Jumlah nakes yang mengalami penundaan sebanyak 259 orang. Penyebabnya, saat penapisan mereka mengalami gejala Ispa seperti batuk, pilek, maupun sesak napas.
Selain itu, mereka teridentifikasi memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19. Ada pula yang hipertensi tidak terkontrol, diabetes tidak terkontrol, serta mempunyai riwayat penyakit paru.
Sementara nakes yang batal mendapatkan vaksi sejumlah 561 orang. Kondisi yang menyebabkan mereka batal mendapatkan vaksin diantaranya terkonfirmasi Covid-19, hamil atau menyusui, penyakit jantung, auto imun sistemik, penyakit ginjal, rhumatik auto imun, saluran pencernaan kronis, hyper / hypotiroid, dan kanker.
Jumlah nakes sesuai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) mencapai 8.317 orang. Sesi pertama pada pengiriman tahap pertama sebanyak 6.800 vaksin. Sesi kedua sebanyak 6.480 datang pada Jum’at, 29 Januari 2021, pukul 14.20 WIB
Sementara itu, masih terang Gatot, dari hasil observasi menunjukkan terdapat beberapa kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang dialami nakes. Diantaranya merasakan nyeri, demam, nyeri sendi, badan lemas, sakit kepala, dan alergi.
Seperti diketahui, vaksinasi tahap pertama menyasar nakes. Sasaran tahap kedua yaitu TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/ pelabuhan/ stasiun/ terminal, perbankan, PLN, dan PDAM, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan kelompok usia lanjut di bawah 60 tahun.
Sasaran tahap ketiga yakni masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Sasaran tahap keempat yakni masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
“Vaksin Covid-19 diberikan secara gratis dan masyarakat tidak dikenakan biaya sama sekali,” ungkapnya. (ima/fir)