“Lebih baik Pemerintah Kabupaten Raja Ampat fokus kegiatan pariwisata dan perikanan, bukan pertambangan. Apalagi pamor Raja Ampat ini semakin terangkat berkat Sail Raja Ampat tahun 2014. Tetapi kerusakan mulai mengancam Raja Ampat seperti di Pulau Arborek sebagai destinasi wisata eksotis yang paling sering untuk snorkeling. Hal ini yang harus menjadi perhatian,” katanya.
Di Piaynemo, kerusakan belum parah. Namun, perhatian harus segera diberikan. Karena dibutuhkan perlindungan untuk biota besar dibutuhkan untuk Pari Manta. LaNyalla juga minta sailing ship melempar jangkar dan berlabuh diatur dan diawasi.
Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, DPD RI menilai dibutuhkan sebuah badan otorita pariwisata Raja Ampat. Tugasnya adalah mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Raja Ampat.
“Kepariwisataan yang diselenggarakan harus menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah sebagai satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku kepentingan,” ujarnya.
LaNyalla juga menegaskan jika DPD RI mendukung penyelesaian masalah yang komprehensif agar tidak menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan terkait tata kelola, pemanfaatan, dan penyaluran dana otonomi khusus.
“Dukungan kita berikan karena DPD RI merupakan wakil daerah, kami mengawal kepentingan daerah agar mendapat perhatian pemerintah pusat. Slogan kami adalah Dari Daerah untuk Indonesia, karena wajah Indonesia dihiasi wajah 34 provinsi di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat, H. Abdul Faris Umlati, mengaku bangga atas kedatangan rombongan DPD RI. Menurutnya, kunjungan ini merupakan suatu kehormatan.
“Saya rasa jangan kali ini aja datang ke sini, harus datang lagi. Karena, untuk menikmati objek wisata di daerah sini butuh waktu setidaknya lima hari. Sebab Raja Ampat merupakan surga kecil yang jatuh di atas tanah ini,” ujarnya.
Abdul Faris Umlati juga menyampaikan aspirasi terkait pemekaran rencana kabupaten baru, yaitu Raja Ampat Selatan dan Raja Ampat Utara.
“Jadi, pada kesempatan ini Raja Ampat akan ada pemekaran wilayah baru. Dan, insya Allah ini bisa jadi tanggung jawab ketua dan anggota. Maka, saya yakin pemekaran ini tidak akan lama lagi,” harap Bupati. (nur/jt)