PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Di bawah kepemimpinan Bupati Irsyad Yusuf, Pemkab Pasuruan terus memacu masyarakatnya untuk inovatif dan kreatif. Ini juga sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat setelah terpuruk akibat pandemic Covid-19.
Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Pemkab Pasuruan menggelar pelatihan decoupage pada ibu-ibu. Harapannya, dengan pelatihan yang pendanaanya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini, ibu-ibu mampu menyokong ekonomi keluarga. Terlebih lagi, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar rumahnya.
Decoupage merupakan seni menghias sebuah benda dengan cara menempelkan potongan-potongan kertas berwarna atau bergambar pada permukaannya. Kemudian dipadukan dengan efek cat khusus, daun emas atau unsur-unsur dekoratif lainnya. Pada umumnya, penerapan decoupage pada benda seperti kotak kecil atau perabotan.
Sebagai finishing, dilapisi dengan pernis hingga tampak seperti lukisan yang menyatu dengan benda tersebut, bukan seperti tempelan.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut memanfaatkan anggaran dari DBHCHT yang diterima Pemkab Pasuruan. “Anggaran cukai kita realisasikan pada keterampilan dan pembinaan, pelatihan kewirausahaan sama manajemen kewirausahaan, kemudian fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat,” katanya.
Trijono menambahkan, realisasi pelatihan-pelatihan tersebut dalam bentuk pelatihan tata rias pengantin, hantaran pengantin, dan decoupage. Kemudian juga ada start up maupun video vlog, dan pameran dari program fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat.