Tajuk  

Menanti Kontingen PON Jatim Juara Umum (Lagi)

Menanti Kontingen PON Jatim Juara Umum (Lagi)
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Salah satu gebrakan pembinaan olahraga sekaligus penguatan daerah dengan pembangunan sarana dan prasarana olahraga berlevel internasional di daerah, ketika Pekan Olahraga Nasional (PON) XV berlangsung di Jatim. Setelah sepanjang Orde Baru (kecuali PON VII di Surabaya) 26 Agustus – 6 September 1969 dengan juara umum Jakarta.

Sejak saat itu sepanjang Orde Baru Penyelenggaran olahraga multievent sebagai pemersatu bangsa dan negara dalam pembinaan dan prestasi olahraga berlangsung di Jakarta. Hingga akhirnya Rapat Paripurna Nasional (Raparnas) memutuskan PON berlangsung di Jatim, dengan digelar di 7 kabupaten/kota dengan pembukaan di Stadion Delta Sidoarjo, dengan model dan standar pembangunan seperti stadion utama Chiang Mai Thailand, yang dipergunakan menghelat pesta olahraga se Asia Tenggara, SEA Games XVIII, 9-17 Desember 1995.

PON XV 2000 menjadi sejarah bagi prestasi Kontingen Jatim, karena sejak itulah atlet Jatim mempersembahkan juara umum pertama kali. Dengan mengalahkan Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan saingan sepanjang PON, Jabar. Prestasi Jatim kembali moncer pada PON sebagai titik kulminasi pembinaan olahraga nasional, setelah pada PON XVII di Samarinda Kaltim kembali juara umum. Dua-duanya menjadi catatan tinta emas Gubernur Imam Utomo.

Sebagai catatan tinta emas Kontingen PON Jatim tidak lagi “jago kandang”, dimana pada
PON XVII Kaltim 2008, kembali juara umum setelah meninggalkan daerah pesaing utama tuan rumah Kaltim dan Jakarta.

Pada 16 Juli 2008, Gubernur Imam Utomo menyatakan bahwa Jatim kokoh di puncak klasemen dengan meraih 137 emas, 110 perak dan 107 perunggu.

Dengan masih menyisakan sekitar 17 medali emas yang diperebutkan, torehan emas Jatim tidak mungkin dikejar pesaing terdekatnya tuan rumah Kaltim yang mengumpulkan 115 emas, 109 perak dan 115 perunggu. Sementara langganan juara PON, DKI Jakarta, berada di peringkat ketiga dengan 107 medali emas, 114 perak dan 116 perunggu.