Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hati yang bersih adalah hati yang pemiliknya mampu menjaga kesucian fitrahnya. Sehingga ia tidak pernah lupa ‘ikatan primordialnya’ untuk selalu menuhankan Allah dan menyembah hanya kepada-Nya.
Disamping itu, ia selalu condong (hanif) kepada kebenaran, kebaikan, dan keluhuran budi pekerti *(akhlaq al-karimah)*
Dalam salah satu doanya, Nabi Ibrahim AS pernah memohon kepada Allah agar ia tidak direndahkan di akhirat kelak.
Katanya,
“Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
(QS as-Syu’ara’ : 87-89)
Di akhirat, kemuliaan seseorang, tidak ditentukan oleh harta dan kekuasaan yang dimiliki saja, akan tetapi lebih ditentukan oleh kekuatan imannya, dimana istilah berhala itu yang dimaksud adalah bukan hanya patung saja, melainkan apa saja yang disembah dan dipertuhankan oleh manusia selain Allah.
Firman Allah,
”Apakah (kekufuran mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasulNya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim.”
(QS an-Nur:50)…(Oleh Ferry Ismirza)