Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi.com
Kesuksesan model pendidikan atau menggemblengnya pemain tim nasional remaja, baik ketika sukses melahirkan pemain hebat melalui kompetisi Primavera dan Baretti di Italia, maupun Garuda Select di Inggris.
PSSI hasil kerjasama Mola TV dan SuperSoccer TV,
setelah sukses dengan Garuda Select angkatan pertama pada 2019, kembali mengirimkan tim untuk angkatan kedua, pada 9 Oktober 2019.
24 pemain terpilih digembleng ala Eropa di Inggris dan Italia selama lima bulan.
Dari 24 pemain, enam nama merupakan alumni angkatan pertama, yaitu Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Fajar Fathurahman, Brylian Aldama, David Maulana, dan Andre Oktaviansyah. Sementara 18 lainnya pemain baru kelahiran 2003 atau tahun ini berusia 16 tahun.
Perjalanan sepakbola Indonesia, pengalaman terbaik yang benar-benar menjadi guru ialah sepak terjang alumni PSSI Primavera dan PSSI Barreti. Pada 1993 hingga 1996, PSSI secara berkala mengirim pemain-pemain usia di bawah 19 tahun dan 16 tahun untuk menimba ilmu di Italia. Hasilnya, nama-nama seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Aples Tecuari, Anang Maruf, Bima Sakti atau Kurnia Sandy, adalah sedikit pemain yang berhasil meningkatkan level timnas Indonesia karena pengalamannya pernah menimba ilmu di luar negeri.
Di Italia, pemain-pemain hasil seleksi di Piala Haornas yang dilakukan oleh trio Danurwindo, Harry Tjong dan Sartono Anwar ini mengikuti kompetisi Serie C2. Selain menghadapi kesebelasan-kesebelasan Primavera Italia, PSSI Primavera ini juga dilatih pelatih asal Italia, Romano Matte.
Lingkungan inilah yang mendukung pembelajaran para pemain Indonesia kala itu sampai akhirnya mereka sukses menjadi pemain. Kurniawan dan Kurnia Sandy sempat direkrut Sampdoria, sementara Bima Sakti sempat bermain di Helsingborg IF, Swedia. Bahkan ketiganya sempat masuk jajaran pelatih Timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 lalu.
Atas dasar itu pula program Garuda Select yang dicetuskan Supersoccer TV dan PSSI bisa jadi secercah harapan untuk masa depan sepakbola Indonesia. Lewat Garuda Select, sebanyak 24 pemain yang diseleksi dari Elite Pro Academy 2018 –liga resmi untuk kelompok umur 16 tahun– diberangkatkan ke Inggris. Sejak 15 Februari, mereka menimba ilmu di Inggris sampai Mei.
Mungkin publik punya trauma akan “kegagalan” dari program serupa ketika para pemain muda berbakat Indonesia dikirim ke Uruguay (SAD), Mayoritas pemain gagal mencapai potensi terbaiknya. Tapi Garuda Select ini tampaknya lebih akan meniru PSSI Primavera ketimbang generasi SAD, cukup menjanjikan buat timnas Indonesia.