Lebih lanjut istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak itu menyampaikan kriteria seperti apa etos kerja yang diharapkan.
“Etos kerja itu seperti apa simpel, yakni jangan pernah terlambat ketika waktu kerja. Karena, yang rugi bukan diri sendiri tapi banyak orang.
Kemudian, jangan kebanyakan main handphone saat bekerja. Itu masalah sepele sebenarnya tapi itu menjadi tolak ukur,” terangnya.
Pada kesempatan itu, dirinya pun mengapresiasi penyelenggaraan Top Model Indonesia Jawa Timur yang diselenggarakan Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia (YPPMI). Melalui lomba tersebut, para anak muda bisa ditempa dan dididik untuk memiliki mental yang kuat.
“Dengan pembekalan yang kuat maka akan menjadi orang yang hebat. Dan bersyukurlah kita yang tinggal di zaman sekarang yakni zaman digital dan millenial yang jauh dengan zaman-zaman sebelumnya,” terang Arumi.
Bagi para orang tua, dirinya pun berpesan agar terus mensupport dan mengarahkan anak-anak mereka pada jalur yang tepat. Karena, dukungan para orang dinilai sangat besar fungsinya.
“Karena kalau zaman sekarang terhadap pekerjaan seperti ini sudah jauh lebih diterima dan luas. Dan kesempatan inilah yang harus diambil dan serius. Karena kita tidak akan pernah tahu, kalau kita menunggu dan menunda, maka 5 tahun lagi trennya akan sudah berbeda. Sehingga, dalam berkarier siapapun juga ternyata peran seorang pendukung juga sangat besar,” urainya.
Sementara itu, Founding YPPMI Roy Mahieu mengatakan, bahwa acara yang dilaksanakan sudah kedua kalinya di Jatim. Dirinya berharap, tahun mendatang bisa terlaksana lagi.
“Untuk bisa menampung minat millenial Jatim lebih banyak lagi utamanya untuk menjadi model dan artis,” katanya.
Lomba yang diikuti 200 peserta dari seluruh Jatim itu diharapkan dapat memunculkan generasi millenial berbakat yang baru dari Jatim.
“Kami juga berharap bisa membantu UKM di Jatim berupa batik untuk memperagakannya,” jelasnya.(min)