SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Musywil ke 8 Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Musywil Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) yang diikuti 190 peserta terdiri utusan DMI Kabupaten-Kota, utusan dari Masjid Agung Surabaya dan BKMM se Jawa Timur di Hotel Aria Surabaya, Sabtu (24/5/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mendorong masjid-masjid yang ada di wilayah setempat bisa menjadi pusat kesejahteraan umat.
“Saya berharap kegiatan Dewan Masjid akan memberikan penguatan pada program penyejahteraan, pemakmuran, ya masjidnya, ya jamaahnya,” kata Khofifah dalam keterangan yang diterima, di Surabaya, Minggu.
Khofifah mengharapkan lembaga itu bisa memperkuat dakwah bil mal sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid.
“Program-program pendekatan, kemakmuran, penyejahteraan itu yang saya minta tolong menjadi program prioritas,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat DMI, Rahmat Hidayat, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan program pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid, salah satunya melalui program Rumah Wirausaha Masjid.
“Program ini sudah dimulai dalam bentuk pilot project dan akan diekskalasi ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Rahmat.
Ia menegaskan bahwa ekosistem di masjid-masjid tersebut harus melibatkan pengurus, pengelola, pendiri, dan jamaah.
Menurut Rahmat, pemberdayaan ekonomi melalui masjid akan menjadikan jamaah dan masyarakat sekitar lebih makmur.
“Dakwah bil hal tetap jalan, dakwah bil lisan diperkuat, dan dakwah bil mal harus dimasifkan,” katanya.
Rahmat menambahkan bahwa penguatan ekonomi umat akan memperkuat ketahanan akidah dan ekonomi masyarakat.
“Keberadaan masjid harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” tuturnya
Sekjen DMI Rahmad Hidayat menjelaskan problem Masjid akan selesai kalau kita punya kebanggaan dan memakmurkan Masjid. Jangan sampai masjidnya makmur tapi jamaahnya tidak makmur. (*)