BNPT Inbau Anggota APEC Tingkatkan Terorisme Di Masa Pandemi

BNPT Inbau Anggota APEC Tingkatkan Terorisme Di Masa Pandemi
Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.

Dengan adanya kelesuan sosial ekonomi akibat Covid-19, Indonesia mempunyai padangan yang sejalan sebagaimana naskah kebijakan yang disusun United Nations Counter-Terrorism Executive Director (CTED) tentang dampak pandemi terhadap aktivitas terorisme, kontra-terorisme, dan melawan ekstremisme kekerasan, dimana pandemi ini telah menciptakan risiko ancaman terorisme baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Beberapa risiko jangka pendek yaitu adanya “captive audiens” atau penonton yang tertawan, istilah untuk orang menghabiskan waktu online selama masa pandemi. Kedua, besarnya kesempatan bagi kelompok teroris untuk melakukan propaganda melalui dunia maya. Terakhir, kelompok teroris memanfaatkan pandemi sebagai sarana melakukan kegiatan yang berkedok kemanusian, namun disalahgunakan untuk kegiatan terorisme.

Selanjutnya, risiko jangka panjang yang muncul akibat pandemi ini adalah tergerusnya sumber daya yang dimiliki negara untuk kegiatan penanggulangan terorisme, berkurangnya kapasitas dan kemampuan aktor non-negara dalam turut serta menanggulangi terorisme, dan menurunnya kekuatan ekonomi serta kualitas lingkungan yang berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat.

Mencermati perkembangan tersebut, Kepala BNPT menyampaikan pandangan bahwa negara anggota APEC perlu mengantisipasi potensi ancaman terorisme yang berkembang selama masa pandemi. Lebih lanjut Ia menyatakan perlunya penguatan upaya preventif masyarakat melalui sikap moderat beragama, toleransi dan pluralisme di atas landasan pemulihan ekonomi.

“Penting bagi negara-negara APEC untuk membuat strategi komprehensif dengan pendekatan keras dan lunak untuk mengurangi risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang terkait dengan terorisme selama dan setelah pandemi Covid-19. Negara-negara APEC tetap perlu mempertahankan tingkat kewaspadaan, termasuk upaya yang berkelanjutan dalam melawan terorisme,” tutur Boy Rafli.

Sebagai penutup, Kepala BNPT berpandangan bahwa APEC sebagai organisasi ekonomi kawasan memiliki sarana dan kekuatan yang memadai untuk menjawab tantangan dalam mengatasi masalah ekonomi dan pembangunan, meskipun dunia dilanda pandemi. (min)