Pancasila
digoyang dan diuji
1948 Madiun jadi sasaran amuk massa
Pemberontakan PKI
dari Front Demokrasi Rakyat bersama Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.
Pancasila
Mau Diganti
Musso pemimpin gerakan “mengkhianati Pancasila” bersama
PKI memimpin revolusi proletariat untuk mendirikan sebuah pemerintahan “Komite Front Nasional”.
Pancasila tetap terbang dan bertengger gagah terjaga, walau banyak tokoh bangsa gugur, satu dari mereka Gubernur Suryo. Pancasila (tetap) Sakti.
Pancasila
Mau Diganti (lagi)
enam jenderal dan satu kapten jadi korban fitnah politik, menyusul nafsu “saling membunuh” antar saudara pun “bunuh membunuh”, berlangsung di mana-mana.
Pancasila tetap terbang dan bertengger menjaga merah putih dan bumi pertiwi.
Pancasila
tetap sejati
tetap suci
tetap dalam kandungan ibu pertiwi
tetap terbang bersama bendera merah putih keliling negeri. Dan
Pancasila (sejatinya) Sakti
Ingat!
Jangan coba-coba lagi
menggoyang, mengganti, apalagi mau menduduki kursi singgasana Pancasila,
pastilah akan mati seperti hanya sekedar mengumbar mimpi.
Ingat!
Pancasila (karena lahir dari rahim Istikharah) akan tetap terjaga, akan abadi,
Pancasila begitu suci
Pancasila tetap sejati
Pancasila selalu Sakti
Pancasila
Hari ini, hari esok, dan hari-hari menunggu akhir zaman
akan tetap terbang ke seluruh negeri
menjaga bumi pertiwi dan terus mengawal nusantara, bersama anak negeri sejati
Indonesia tetap terpercaya karena Pancasila
Indonesia tetap terjaga karena Pancasila
Indonesia tetap berdiri sejati di atas anak negeri sendiri (walau remang-remang terjajah di mana-mana)
Itulah kehebatan Pancasila Sakti
Ingat!
Pancasila bukan kitab suci, tetapi bersama anak negeri selalu dalam hati sanubari dalam berbagai uji penjaga bumi pertiwi, bersanding beriringan dengan kitab suci.
Itulah Pancasila Sejati
Itulah Pancasila Sakti