Tambahnya, Ahok sendiri punya kesalahan-kesalahan masa lalu, jadi jangan merasa baik juga. Dalam sikap politik saja tidak konsisten berpindah-pidah partai.
“Mulai dari PPIB, terus ke Partai Golkar, selanjutnya loncat lagi ke Partai Gerindra dan sekarang PDI Perjuangan,” ungkap Rafik.
Kata Wakil Ketua Umum AMPG ini, sebagai sesama pendukung Jokowi dan sesama anak bangsa, dirinya hanya mengingatkan saja. “Supaya kedepan ketokohan Ahok tetap terjaga,” pesannya.
Sementara untuk Andre Rosiade politisi Partai Gerindra untuk tahu diri. Sebab Andre, hanyalah Partai Oposisi dan bukan pihak yang memiliki kewenangan memecat Ahok.
“Jadi Andre tahu dirilah, bahwa sebagai anggota legislatif tidak bisa main pecat-pecat orang sembarangan. Soal memecat Ahok harus dibuktikan pelanggaran nya, namun jika hanya kritik tidak ada masalah, walau Ahok cara penyampaian nya kurang tepat,” terang Rafik.
Katanya, Andre selalu melakukan hal-hal blunder. Mulai dari kasus pengelolaan CSR dan kasus menjebak PSK yang mana ini di luar wewenangnya sebagai anggota legislatif.
“Andre Rosiade juga harus menjaga etika dan moral dalam setiap bertindak. Tokoh poliltik itu harus mampu memberikan edukasi yang baik bagi rakyat dan informasi yang sejuk dan logis,” pungkas Rafik Ketua Umum Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) ini. (sab)