PROBOLINGGO (WartaTransparansi.com) – Uji coba pembelajaran tatap muka di Jawa Timur resmi diberlakukan hari ini, Selasa (18/8). Dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dua sekolah di Kota Probolinggo.
Dua sekolah yang ditinjau yaitu SMKN 2 dan SMAN 2. Sekolah itu berada di zona oranye resiko penularan covid-19 dengan jumlah siswa 9 orang perkelas (25 persen dari jumlah normal).
Setiap siswa yang datang diwajibkan untuk melewati check point. Di titik ini, siswa dicek suhu tubuhnya dan diminta cuci tangan dengan menggunakan sabun. Siswa yang suhu badannya lebih dari 37 derajat diminta untuk tidak masuk kelas dan kembali ke rumah.
Selain itu setiap siswa juga wajib mengenakan masker dan juga face shield selama mengikuti kegiatan belajar di kelas. Lalu jarak bangku antar siswa di dalam kelas juga dipastikan aman, minimal satu meter.
“Hari ini hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka secara bertahap. Kita bisa lihat bahwa di sekolah ini semua protokol kesehatan terjaga. Anak-anak yang datang dicek dulu di check point, protokol kesehatan ditegakkan betul. Dan kapasitasnya ini hanya sembilan orang per kelas,” kata Khofifah usai peninjauan.
Siswa yang datang ke sekolah mengikuti pembelajaran tatap muka harus atas seizin orang tuanya. Dan mereka yang sekolah tatap muka juga bergantian.
Dalam uji coba dua pekan ke depan, siswa hanya akan dapat giliran sebanyak dua kali masuk sekolah. Saat tidak dapat giliran sekolah tatap muka mereka tetap melaksanakan pembelajaran daring di rumah.