MAGETAN (WartaTransaransi.com) – Kisah memilukan yang dialami Surati Warga Desa Sidokerto Kecamatan Sidorejo yang terus berjuang menuntut keadilan akan haknya dan hak atas anaknya kepada keluarga mantan suaminya belum terkabul.
Malah Surati bernasip tak menentu. Surati malah diusir dan kini harus menempati rumah tak layak huni. Perempuan malang itu tinggal di bekas kandang ayam atas belas kasihan warga dan aparat Desa Sumberawit yang merasa kasihan atas nasib yang dialami bersama kedua anaknya yang seorang masih balita.
Konflik Surati dengan mantan suami dan keluarganya berawal saat adanya jual beli tanah dan rumah yang dia tempati.
Dikatakan proses jual beli tersebut tanpa sepengetahuan dirinya Dan tiba tiba saja jual beli sudah terjadi,tanah dan rumah yang dia tempati dipatok oleh salah seorang oknum perangkat desa setempat.
Menurut Surati dirinya sempat mempertanyakan pada oknum aparat tersebut tetapi perlakuan kasar dan tidak mengenakkan.”Saya di tuding tuding dan dikata kata kasar bahkan di usir dari desa Sidokerto,”keluh Surati.
Apa yang dialami Surati dan anaknya belum berakhir.Dari konflik yang berkelanjutan dirinya harus angkat kaki dari Desa Sidokerto dan tanpa tujuan yang jelas sampai akhirnya menempati sebuah bekas kandang ayam milik salah seorang warga di Desa Sumbersawit yang bersebelahan dengan Sidokerto yang telah dihuninya satu tahun terakhir bersama kedua anaknya.
Pasca perceraian dengan suaminya perjuangan Surati untuk menuntutnya belum berakhir.Surati mengadukan suaminya ke Unit PPA Polres Magetan terkait penelantaran anak dan juga dirinya. Laporan sudah ditindaklanjuti tetapi sampai sekarang juga belum ada titik temu.
Dirinya juga mengadukan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Dinas PPKB PP dan PA Pemkab Magetan.Terkait masalah nafkah dari mantan suaminya kepada anaknya yang masih balita, mantan suaminya akan memberikan dua bidang tanah pada anaknya.
Dan pernah dimediasi oleh P2TP2A yang menghadirkan Surati dan anaknya,Mantan suaminya,Kepala desa dan perangkatnya.Dan sekali lagi Surati harus menelan pil pahit karena mediasi tidak membuahkan hasil.Menurut Surati ada dugaan keperpihakan oknum perangkat pada seseorang.