Pada hari Jum’at, ada seseorang datang ke masjid dengan lusuh, ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam khutbah, Rasulullah menegurnya, ‘Apakah kamu sudah shalat….. ???, ia menjawab, ‘belum”, lalu Rasulullah berkata kepadanya : ‘shalatlah dua rakaat’, kemudian beliau menganjurkan orang-orang untuk sedekah, orang-orang pun segera melemparkan baju-bajunya, lalu beliau memberikan kepadanya dua baju.
Pada hari Jum’at berikutnya datang lagi, dan saat itu Rasulallah juga sedang khutbah, dan beliau menganjurkan untuk sedekah
Abu Sa’id Al Khudri berkata, “lalu ia (laki-laki tersebut) melemparkan salah satu bajunya, kemudian Rasulullah bersabda: ‘Orang ini datang pada hari Jum’at dengan penampilan yang lusuh, aku menyuruh orang-orang untuk bersedekah, maka mereka melemparkan baju. Dan aku perintahkan agar memberinya dua baju. Kemudian sekarang dia datang lagi, dan aku menyuruh orang-orang untuk bersedekah, namun ia melemparkan salah satu bajunya’. Rasulullah menghardiknya sambil berkata, ‘Ambil bajumu !
(HR Nassa-i)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulallah bersabda :
“Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekah pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya.” (HR Abdurrazzaak)
Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata :
bahwa sedekah di hari Jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain.
Sedekah di hari Jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain dalam sepekan, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam semoga Allah mensucikan ruhnya (merahmati) apabila beliau berangkat Jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam
(Zadul Ma’ad, 1/407)
Maka tradisi sekarang ini yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin dimana mereka gemar bersedekah baik dalam bentuk uang atau dengan memberi makanan baik sarapan atau makan siang, baik di masjid masjid atau di tempat lainnya adalah hal yang positiv yang dilakukan oleh para salafus shalih walaupun tentunya tidak hanya mencukupkan diri bersedekah di hari Jum’at saja akan tetapi tetap dianjurkan bersedekah tiap hari, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi
“Setiap pagi hari di mana para hamba berada di dalamnya, ada dua malaikat yang turun seraya malaikat pertama berdoa ; ‘Ya Allah, berikanlah pengganti bagi orang yang bersedekah, dan malaikat satunya lagi berdoa ; ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan bagi yang tidak mau bersedekah.” (Bukhari dan Muslim)
Diantara kedahsyatan sedekah adalah sebagai penyelamat dari kesulitan dan kesusahan dipadang mahsyar pada hari kiamat, hal ini sebagaimana diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amer dari Nabi Shalallahu ‘Alayhi Wasallam bersabda :
Setiap orang berada dibawah naungan sedekahnya hingga diputuskan (perkara) diantara manusia (HR Ahmad, Ibnu Hib)
Rasulallah bersabda
Tidaklah salah seorang diantara kalian melainkan akan diajak bicara oleh tuhannya dengan tanpa juru penerjemah, saat ia melihat sebelah kanannya maka ia tidak melihat selain amalnya yang pernah dilakukan, saat ia melihat sebelah kirinya maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah ia lakukan sebelumnya, dan saat ia lihat depannya maka melihat selain neraka didepan mukanya, maka jagalah kalian dari neraka walau hanya dengan Bersedekah separoh biji kurma. (*) .. (Oleh : Ferry Ismirza)