“Kalau tidak mendapatkan izin dari Ketua Gugus Tugas dari kabupaten/kota, mereka tentu tidak bisa mengikuti kompetisi karena pertandingan akan digelar home tournament,” tambah Riyadh.
Hanya saja, jadi atau tidaknya kompetisi digelar masih tergantung pada izin dari Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim.
“Kalau tidak diizinkan karena Jatim masih zona merah, Asprov PSSI Jatim Jatim akan melaporkan ke PSSI pusat bahwa Asprov Jatim tidak bisa menggelar kompetisi Liga 3. Tapi kalau diizinkan dengan syarat harus menjalankan protokol kesehatan Covid-19, kami harus koordinasi dengan sponsor,” terang Riyadh.
Menurut Ahmad Riyadh, secara umum Asprov PSSI Jatim tetap mengedepankan unsur keselamatan dan kesehatan insan sepakbola di Jawa Timur. “Era pandemi sekarang ini tidak ada apapun yang lebih penting dibanding nyawa. Karena itu kami tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan pesepakbola, pelatih, wasit dan semua stakeholder sepakbola di Jawa Timur,” tambah Riyadh.
Selama ini, dalam menggelar kompetisi, Asprov PSSI Jatim didukung oleh sponsor. Maka itu, Asprov PSSI Jatim akan berkirim surat kepada sponsor kaitannya kompetisi tanpa penonton.
“Sponsor kan selama ini mau mendukung Asprov PSSI Jatim karena pertandingan disaksikan penonton. Kalau tidak ada penonton, apakah mereka masih bersedia,” katanya. (sr)