SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan Jawa Timur akan tetap menjadi lumbung pangan nasional untuk 16 provinsi di wilayah Indonesia Timur. Pasalnya, produksi pangan di Jatim masih cukup tinggi dan alami, serta surplus walau di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (26/6/2020).
Dalam kunjungan presiden terkait percepatan penanganan Covid-19 di Jatim itu, Khofifah juga memaparkan progres produksi pangan Jatim.
Mantan Menteri Sosial itu mengatakan, bahan makanan yang surplus adalah beras, telur, daging ayam hingga daging sapi. Bahkan, ia mengklaim surplus yang dihasilkan cukup besar.
Ia menjelaskan, daging sapi yang surplus di Jatim merupakan hasil dari balai inseminasi buatan di Singosari, Malang. “Ini ada kerja sama dari kementerian pertanian yang hari ini sudah menyiapkan sangat banyak program training yang diikuti oleh masyarakat dari luar negeri. Karena itu kami meminta beberapa gubernur mengirimkan tim training di balai besar inseminasi buatan ini yang kami bisa maksimalkan barangkali suatu saat kita bisa lebih terukur untuk mengukur bagaimana swasembada daging siapkan lebih komprehensif,” jelasnya.
Untuk ketersediaan bahan pokok seperti jagung, bawang merah hingga cabai rawit, Khofifah menyebut stoknya aman. Begitu pula dengan susu yang menyumbang 57 persen kontribusi secara nasional.
Komoditi telur, Jatim mendukung 29 persen dari total kebutuhan nasional dan susu sapi sebesar 57 persen secara nasional.
Sedangkan stok ketersediaan jagung Jatim saat ini tercatat 1,8 juta ton. Khofifah berharap dengan stok bahan pangan yang aman hingga surplus di Jatim, akan berdampak pada tercukupinya gizi masyarakat. (guh)