SURABAYA (WartaTransaransi.com) – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) ke VII, yang seharusnya dilaksanakan pada 2020, ditunda pelaksanaannya jadi tahun 2021.
Tapi, perubahan pelaksanaan inipun masih simpang siur. Hal ini terlihat dari rapat virtual 4 Kabupaten, yaitu Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso yang direncanakan menjadi tuan rumah Porprov Jatim VII, Rabu (17/6/2020).
Dari 4 Kabupaten yang ditunjuk sebagai tuan rumah itu, 2 kabupaten yakni Jember dan Bondowoso siap menggelar Porprov pada tahun 2021. Sedangkan 2 kabupaten lainnya, yakni Situbondo dan Lumajang menyatakan minta pelaksanaan ditunda. Suara pun pecah dalam penentuan pelaksanaan Porprov Jatim ke VII.
“Kabupaten Jember pada prinsipnya sudah siap menggelar Porprov pada tahun 2021,” ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember Abdul Haris Alvianto.
Senada, Ketua KONI Bondowoso Noer Sucahyo, menyampaikan, pihaknya siap menggelar Porprov tahun 2021, dengan catatan situasi Pandemi Covid-19 sudah berakhir.
“Kami dari Kabupaten Bondowoso, siap melaksanakan dan menjadi tuan rumah Porprov. Apa yang dibutuhkan dari pelaksanaan Porprov juga sudah kami sampaikan kepada Bupati. Pada prinsipnya siap menjadi tuan rumah, asal pandemi Covid-19 berakhir,” ujarnya.
Berbeda dengan yang disampaikan oleh KONI Lumajang melalui ketuanya, H Ngateman. Di mana dirinya menyampaikan dalam rapat virtual yang juga diikuti oleh Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung, jika Kabupaten Lumajang saat ini mengalami kendala dalam membina atletnya dikarenakan pandemi Covid-19.
Ngateman mengatakan, sebagian atlet di Lumajang banyak yang melakukan latihan secara mandiri sehingga jika memang dipaksakan Porprov digelar pada 2021 pihaknya akan mengikuti dengan segala keterbatasan.
“Memang selama pandemi, latihan atlet kami tidak bisa maksimal. Banyak dari atlet kami yang latihan secara mandiri sehingga kesiapannya sangat terbatas. Jadi pada prinsipnya, jika memang dipaksakan digelar pada 2021, atlet kami tetap siap dengan segala kekurangannya,” ujarnya .
Namun hal berbeda disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pemkab Lumajang Paimin, yang juga ikut hadir pada rapat virtual tersebut. Menurut Kadispora Kabupaten Lumajang, pihaknya mewakili Pemerintah Daerah Lumajang menyatakan belum siap jika ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov Jatim ke VII.
Hal ini selain venue yang ada belum semuanya siap dipakai, juga renovasi Stadion Semeru yang terhenti akibat adanya pPandemi Covid-19.
“Memang sebagian venue di daerah kami sudah siap. Namun masih ada beberapa venue yang masih diperbaiki, itupun saat ini terhenti. Karena dananya direfocusing untuk penanganan Covid-19, diantaranya Stadion Semeru dan venue untuk Balap Sepeda BMX. Sehingga Kabupaten Lumajang minta pelaksanaan ditunda,” ujar Paimin.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdiyo, pihaknya meminta agar pelaksanaan Porprov Jatim ke VII ditunda dan tidak dipaksakan digelar pada 2021. Selain dana yang saat ini dialihkan untuk penanganan Covid-19, yang dihasilkan dari Porprov Jatim pun juga tidak akan maksimal.
“Dalam keadaan normal saja, pelaksanaan banyak kendala dan hambatan. Apalagi dalam situasi masih seperti ini. Saya yakin hasilnya juga tidak akan maksimal, apalagi event Porprov ini tidak sama dengan kegiatan entertaint (entertainment) yang hanya digelar dalam satu hari. Tapi event ini akan digelar dalam beberapa hari, jadi kami minta untuk ditunda,” ujar Reno.
Selain itu, hal yang diberatkan oleh KONI Situbondo adalah tidak adanya dana di tubuh KONI Situbondo. Di mana dana yang semula dianggarkan oleh Pemkab Situbondo sebesar Rp 10,5 miliar, harus dibatalkan untuk penanganan Covid.
“Jadi permintaan kami untuk ditunda realistis saja pada keadaan,” ujarnya .
Sementara ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung, dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa hasil rapat ini akan dibahas di forum KONI. Apakah Porprov VII tetap digelar pada 2021 atau ditunda.
“Hasil rapat ini akan kita sampaikan melalui forum dan diskusikan dengan seluruh pengurus KONI Kabupaten se-Jawa Timur. Karena di tubuh KONI sendiri juga ada 2 pilihan, yakni minta ditunda dan minta dilaksanakan. Keputusannya akan kita sampaikan lewat rapat berikutnya yang akan digelar pada 25 Juni mendatang,” pungkas Erlangga.