Jika Liga 1 Berlanjut, Klub Keluhkan Anggaran Protokol Kesehatan

Jika Liga 1 Berlanjut, Klub Keluhkan Anggaran Protokol Kesehatan
Foto: Pelatih Persela Nil Maizar memberikan instruksi kepada pemain.

Apalagi, manajemen Persela kini tidak memiliki pemasukan sama sekali. Ketika laga ditunda, tidak ada pemasukan dari penjualan tiket maupun sponsor. Bahkan, pengurus tim biru muda itu kelimpungan mencari pinjaman untuk penggajian. Hingga akhirnya tertutupi ketika dana kontribusi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) cair bulan lalu. ’’Belum lagi gaji pelatih, pemain, dan ofisial masih berjalan,’’ katanya.

Meski begitu, Yunan mengaku bahwa draf protokol kesehatan saat kompetisi lalu hanya sebagai gambaran awal untuk klub. Dia berharap ada diskusi untuk mematangkan seluruhnya. ’’Kemarin kan masih konsep awal. Jadi, perlu ada pembahasan lebih lanjut untuk mematangkan,’’ ujarnya.

Yunan menjelaskan, biaya protokol kesehatan belum dibicarakan di internal pengurus. Sebab, hingga kini belum ada keputusan resmi dari PSSI terkait dengan kepastian bergulirnya kembali kompetisi Liga 1. ’’Kita tunggu keputusan resminya dulu, baru bisa melangkah lebih lanjut,’’ katanya.

PSSI sudah mengeluarkan protokol kesehatan. Ada tujuh poin yang dibuat. Di antaranya, setiap klub wajib melakukan rapid test kepada seluruh pemain satu kali dalam sepekan. (sr)