“Tidak sekedar mengajar mengaji, beliau juga membina dan mendidik masyarakat.
Seusai masa pendudukan Jepang dan agresi Belanda, jumlah santri terus bertambah,” ujarnya.
Saat ini pondok An-Nur terus berkembang. Selain mendalami ilmu agama, santri juga belajar ilmu terapan. Santri dibekali keterampilan seperti bahasa asing dan wirausaha. Fasilitasnya sangat memadai. Bahkan belakangan Pondok Pesantren An-Nur 1 memiliki sekolah unggulan.
“Hal ini membuktikan besarnya peran Pondok Pesantren An-Nur dalam melahirkan generasi shalih dan shalihah kebanggaan keluarga, bangsa, dan agama. Generasi andal dan mandiri yang siap menghadapi perubahan zaman. Mampu mencukupi kebutuhannya, tidak menjadi beban masyarakat, bahkan bisa menyantuni orang-orang sekitarnya. Selaras dengan namanya, An-Nur yang artinya cahaya. Cahaya ilmu dan amal,” tambahnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1, KH Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di pondok pesantren An Nur 1 Bululawang, Malang.
Ia mengatakan bahwa saat ini, jumlah santri di seluruh Pondok An-Nur mencapai 8 ribu santri. Sementara santri di Ponpes An-Nur 1 ditempati 1550 santri putra putri. Saat ini, hampir keseluruhan sudah pulang ke tempat tinggal masing masing. Yang masih tertinggal di pondok hanya ustad dan ustadzah.
“Dulu kami memiliki asrama yang tidak memiliki tempat tidur. Alhamdulillah atas bantuan pak LaNyalla akhirnya kita bisa mengisi kamar-kamar di pondok sebanyak 154 tempat tidur. Semoga pak LaNyalla senantiasa sehat walafiat dalam menjalankan tugas negara ini. Kami tahu perjuangan beliau terhadap perkembangan pondok pesanten di Jawa timur ini. Termasuk kepada santri dan para pengasuhnya,” pungkas KH Ahmad Fahrur Rozi.(jt)