Malang  

Dialog Lingkungan Hidup PC IMM Malang Raya, Produksi Sampah Sehari Capai 500 Ton

Dialog Lingkungan Hidup PC IMM Malang Raya, Produksi Sampah Sehari Capai 500 Ton

MALANG (WartaTransparansi.com) – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malang Raya laksanakan Dialog Hijau dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni lalu. Kegiatan yang dilakukan pada Minggu (15/6/2025) di Kebun Rojo Camp, Dau, Kabupaten Malang ini diikuti oleh puluhan kader komisariat se-Malang Raya.

Dengan mengangkat tema “Plastik Kita Hari Ini, Bencana Kita Esok Hari?”, dialog ini mengundang dua narasumber yang cukup berpengalaman dalam pengelolaan sampah, yakni Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu Dr. Ir. Machmudi, M.Si., dan Ketua Chapter Trash Hero Tumapel Coqi Basil

Dr. Ir. Machmudi, M.Si., memulai sesinya dengan menjabarkan bagaimana kondisi sampah di Malang Raya. Dalam sehari, jumlah sampah di Malang bisa mencapai bobot ratusan ton, bahkan bisa menembus seribu ton lebih. Dari ratusan ton sampah tersebut tidak semuanya bisa dikelola dengan baik, mengingat besarnya volume sampah yang tidak sebanding dengan fasilitas pengelolaan yang tersedia.

“Sampah adalah salah satu problem serius hari ini. Coba lihat di Malang, setiap harinya bisa menghasilkan sejumlah 500 ton sampah. Kalau sebulan sudah berapa itu? Terus mau dikemanakan sampah-sampah ini?,” ucapnya.

Dalam siaran pers panitia PC IMM Malang yang diterima media ini, Mahmudi, menyarankan agar masyarakat mulai berkomitmen mengurangi penggunaan barang berbahan dasar plastik. Sebab sampah plastik memiliki dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar, terutama karena membutuhkan waktu yang lama untuk diurai. Sementara teknologi untuk menjadikan plastik sebagai barang daur ulang juga belum dimiliki oleh setiap daerah.

“Kita perlu melakukan gerakan sosial dari lingkup kecil, minimal dari lingkungan di sekitar kita. Di kampung saya, setiap bulan ada Bank Sampah. Dan itu terbukti berhasil mengurangi produksi sampah di kampus,” tuturnya

Adapun narasumber kedua, Coqi Basil, memulai presentasinya dengan mengenalkan gerakan Trash Hero. Trash Hero merupakan non-governmental organizations (NGO) yang berbasis di Swiss serta berfokus di isu lingkungan hidup, terkhusus sampah.