banner 728x90

Keluhkan RS di Surabaya Jadi Rujukan Jatim, Risma Minta IDI-PERSI Beri Solusi

Keluhkan RS di Surabaya Jadi Rujukan Jatim, Risma Minta IDI-PERSI Beri Solusi

Oleh karena itu, ia akan berkoordinasi dengan RS daerah supaya ke depan tidak terjadi lagi rujukan lepas. Ia mengakui bahwa PERSI memiliki delapan koordinator wilayah, nantinya akan disampaikan kepada korwilnya dan juga direktur rumah sakit di Jawa Timur supaya tidak semuanya dirujuk ke Surabaya.

“Ini tadi yang banyak didiskusikan adalah rujukan lepas, tahu-tahu IGD rumah sakit di Surabaya dapat pasien dari luar kota, tentu ini membebani rumah sakit di Surabaya. Ini yang harus ditangani dengan baik, makanya nanti kita akan siapkan polanya,” tegasnya.

Sementara itu, Risma mengakui bahwa berdasarkan data dan hitungannya, pasien Covid-19 yang dirawat di RS Surabaya sebanyak 50 persen adalah warga luar Surabaya. Bahkan, terdeteksi di Rumah Sakit Soewandhie dan Rumah Sakit BDH pasien Covid-19 dari luar Surabaya datang langsung ke UGD.

“Kalau dia OTG lalu kemana-mana di Surabaya, misalnya ke warung makan dan tempat lain, tentu ini yang membuat berat kepada kami di Surabaya. Belum lagi kalau dia bawa keluarga, sedangkan di salah satu keluarganya sudah ada yang positif, sehingga ini berat ke kami. Itu yang kami sampaikan ke PERSI dan IDI,” katanya.

Risma berharap semuanya harus mengikuti protokol dan aturanya, sehingga tidak semua orang harus dirujuk ke Surabaya dan diterima oleh RS di Surabaya.

“Kalau sedang-sedang saja dan masih bisa diatasi di daerah, kenapa harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya? itu yang berat bagi kami dan sudah kami sampaikan ke PERSI dan IDI. Semoga segera ada solusi,” ujarnya. (wt)