Semua bantuan yang masuk, lanjut Khofifah, datanya akan diupload ke website Pemprov Jatim dan akan dibagikan kepada masyarakat Jawa Timur yang membutuhkan. “Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Menkumham atas bantuan yang diberikan,” terangnya.
Pemberian bantuan itu diawali dengan pemberangkatan armada truk dari Kanwil Kemenkumham Jatim. Gubernur menerima truk yang mengangkut paket sembako dan alat kesehatan itu di Gedung Negara Grahadi. Kakanwil Krismono memberikan bantuan secara simbolis kepada Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Suban Wahyudiono yang disaksikan gubernur. Selanjutnya, pendistribusian dipercayakan kepada BPBD Jatim.
Jalan Kaki Bersama, Kakanwil Kemenkumham-Gubernur Jatim Jajaki Sinergitas Tingkatkan Pembinaan dan Asimilasi Bagi WBP
SURABAYA – Kolaborasi kinerja dengan pemerintah daerah terus diupayakan Kanwil Kemenkumham Jatim. Salah satu bentuk upayanya dengan memanfaatkan kegiatan informal. Pagi ini (6/5) Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono menggunakan momen olahraga pagi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk membahas berbagai isu aktual dan menjajaki berbagai program kerja yang bisa disinergikan, salah satunya terkait pembinaan dan asimilasi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Olahraga yang dimaksud adalah jalan kaki ringan mengitari Gedung Negara Grahadi. Khofifah dan Krismono didampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jatim. Dengan menerapkan protokol phsycal distancing, rombongan memutari halaman Grahadi sebanyak sepuluh kali sejak pukul 09.00 WIB. “Ayo, silahkan bergabung ikut jalan kaki,” ajak Khofifah kepada Krismono.
Ajakan itu mendapatkan respon positif dari Krismono. Menggunakan sneaker hitam, Krismono mengikuti setiap derap langkah Gubernur Khofifah. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Krismono untuk menjelaskan berbagai isu aktual yang sedang terjadi. Khususnya upaya Kemenkumham dalam melakukan pencegahan dan penanganan COVID-19. “Saat ini kami gencar membangun sarana asimilasi dan edukasi seperti di Tuban, Malang, Bojonegoro dan beberapa daerah lainnya,” ujar Krismono.
Mendengar penuturan Krismono, Gubernur Khofifah terlihat antusias. Terutama saat mendengar bentuk pembinaan dan asimilasi yang berorientasi kepada peningkatan skill yang dimiliki warga binaan. Hal ini, menurut Khofifah, sangat baik untuk bekal WBP saat bebas nantinya. “Kami sangat bersyukur, ternyata di Jawa Timur begitu banyak sarana asimilasi, kami akan mendukung penuh dengan mensinergikan beberapa program yang ada,” terangnya. (min)





