Hingga saat ini jumlah kasus pandemi Covid -19 di Jatim terus meningkat. Terutama di wilayah Surabaya yang telah menjadi Epicentrum dari Jatim sehingga percepatan pebanganan bisa dilakukan secara detail. Khususnya di Surabaya yang penambahan positif covid – 19 meningkat cukup signifikan.
Khofifah menerangkan, bahwa Pemprov Jatim memiliki web yang berisikan radar covid yang bisa menjangkau hingga data di tingkat kecamatan. Diharapkan, kabupaten/kota akan membuat pemetaan hingga desa atau sub desa (dusun) sehingga bisa melakukan isolasi secara mandiri di masing masing wilayah.
“Jadi kami memiliki Radar Covid-19 bisa di tracing bisa dilihat hingga tingkat kecamatan baik status ODP, PDP ataupun data Positif,” jelasnya.
Ketua PMI Jatim H. Imam Utomo mengatakan, dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini PMI Jatim telah mengambil langkah preventif berupa penyemprootan desenfiktan, masker, hand sanitizer hingga mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencuci tangan.
Dihadapan Gubernur, Imam Utomo menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 saat ini pendonor pada awalnya sempat berkurang 50-60 persen . Saat ini stock darah untuk Golongan darah A sebanyak 2.860 kantong, Golongan darah B sebanyak 2.376, golongan darah AB 4001 kantong dan Golongan Darah O sebanyak 1043 kantong.
Pihaknya menyatakan, penurunan stok darah tersebut langsung direspon oleh PMI Jatim lewat penjemputan kepada para pendonor hingga memberikan layanan langsung dengan menggelar donor darah kepada TNI – Polri dan satuan angkatan TNI AL maupun TNI AU serta Pemprov Jatim.
“Allhamdulillah langkah yang kami ambil membuahkan hasil sehingga kebutuhan darah penurunannya menjadi 30-40 persen saja. Kedepan, kami akan mengintensifkan mobil keliling baik di Grahadi maupun kantor kantor Pemprov Jatim dalam menjangkau para pendonor darah,” tutupnya. (min)