SURABAYA – Untuk pertama kalinya Gedung Negara Grahadi digunakan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). Sebelumnya, pelaksanaan PKN selalu di kampusnya sendiri yaitu BPSDM (Badan Diklat) Pemprov Jawa Timur kawasan Balongsari Surabaya.
Adalah Aries Agung Paiwae, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang melakukan terobosan.
Dalam laporannya, Aries yang sebelumnya Kepala Biro Humas dan Protokol itu menyebutkan, selain memenuhi keinginan Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa agar pembukaan di Gedung Negara, Aries menganggap memang sudah selayaknya PKN pembukaanya disini.
Ini mengandung maksut agar peserta PKN yang nantinya menjadi calon pemimpin nasional tau akan sejarah gedung Grahadi.
PKN diikuti 60 orang utusan dari beberapa Provinsi, Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan 2 juga ada 5 orang utusan dari Kejaksaan Agung, lalu ada juga dari Badan Statistik Pusat (BPS). “Ini sejarah baru di era kepemimpinan Ibu Khofifah, PKN pembukaannya di Gahadi,” tandas Aries Agung Paiwae, Selasa (25/2/2020).
Kreativitas
Gubernur Khofifah mengatakan tepenting bukan soal utusan dari mana mereka melainkan bagaimana membangun kohesivitas mereka bahwa mereka adalah para pemimpin di tingkatannya masing-masing dan tentu diharapkan akan menjadi pemimpin yang lebih tinggi lagi di daerahnya.
Dari PKN ll ini diharapkan peserta mampu meningkatkan kreativitasnya. Hari ini, tanpa kreativitas, tanpa inovasi kita akan ketinggalan dengan yang lain. Orang lain sudah lari, yang lainnya malah sudah lompat. Kita baru lompat yang lain menggunakan digital. kata Khofifah Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini.
Menurutnya, hari ini ternyata kerja keras saja tidak cukup, percepat saja tidak cukup, tapi ada tingkat akurasi, tingkat presisi yang juga harus dilihat. Kalau kita menggunakan istilah yang sering digunakan Presiden Pak Jokowi, hari ini kita bekerja lebih baik dari yang kemarin saja tidak cukup. Hari ini kita harus bekerja lebih baik dari negara lain.
Negara tetangga kita Malaysia maupun Singapura yang digitalisasi ID nya sudah sangat Advan, maka pekerjaan cepat, bekerja akurat dan penuh kreativitas dan inovasi itu harus ditopang oleh sebuah kebutuhan layanan.
Ini adalah tuntutan bagi peserta Diklatpim ll. Kita harus melakukan digitalisasi mulai dari perencanaan, penganggaran dan bagaimana quick respon diantara aparat sipil negara terhadap apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Inilah makna dari diklatpim ll ini. ucap Ketua Umum PP Muslimat.
Menyinggung soal pemimdadahan tempat ke Gedung Grahadi, Khofifah menyatakan, yang untuk kali pertama dalam sejarah, Khofifah mengatakan, Saya memang minta kepada Pak Indra, pejabat sebelum Pak Aries, bisakah dibuka atau ditutup di Grahadi.
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah pesan Majapahit. Jadi hari ini para pemimpin kita day have to open mind karena mereka adalah pemimpin bangsa bukan hanya sebagai kepala dinas atau kepala OPD di Kabupaten/kotanya masing-masing mereka adalah pemimpin bangsa.
Kalau kita merasa satu kesatuan maka penugasan dimanapun mereka pada posisi apapun tetap harus dalam satu nafas-nafas negara kesatuan Republik Indonesia. Harapan kita mereka melihat grab mereka melihat Mojopahit. Mereka melihat bahwa dari bumi Mojopahit inilah merah putih itu dikenalkan. “Itu saja, unkapnya. (min)