Ditemui pasca selesainya pembukaan FMPP se-Jawa Madura 2020 di Aula Muktamar Lirboyo, Kota Kediri, Abdul Salim Iskandar juga menjelaskan, jika indeks kebahagiaan orang selalu bicara kesejahteraan.
Dan, Ia ingin mengubah paradigma dengan dasar sederhana, serta tidak semua sejahtera itu bahagia.Ada yang juga pas-pasan tapi bahagia. Seperti Santri, makan pas-pasan tapi bahagia semua.
Saya ingin, desa-desa di Indonesia memiliki indikator bahagia.Kalau bahagia, mereka akan ada daya tahan terhadap radikalisme, intoleransi dan narkoba.Karena, orang bahagia hubungan sosialnya bagus, dan indeks itu akan dibangun Kemendes tahun ini. Kita memakai indeks bahagia dari beberapa negara disesuaikan dengan budaya Indonesia” tutupnya.(bud)