Jumat, 4 Oktober 2024
29 C
Surabaya
More
    Jawa TimurKediriPembukaan FMPP se-Jawa Madura 2020 di Kediri

    Pembukaan FMPP se-Jawa Madura 2020 di Kediri

    KEDIRI – Ribuan Santri memadati Aula Mukatamar Pondok PesantrenLirboyo,Kota Kediri, Jawa Timur, dalam rangka pembukaan FMPP (Forum Musyawarah Pondok Pesantren) se-Jawa Madura, Rabu (12/02/202).

    Undangan yang dihadiri para tokoh-tokoh, seperti Ketua PCNU Kabupaten Kediri KH. Muhammad Ma’mun, KH Anwar Iskandar, Gus An’im Falachuddin Mahrus, Anggota Komisi VIII DPR RI, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar.

    FMPP dimulai pukul 15.00 dengan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan beberapa sambutan. Saat sambutan dari Menteri PDTT RI Abdul Halim Iskandar, mengatakan, ingin membangun indikator indeks bahagia pada desa dari cerminan para Santri, karena dengan kesederhanaan yang diterapkan pada Pondok Pesantren tetap menjadikan para santri bahagia.

    Baca juga :  Pemkab Kediri Angkat Karya Anak Muda di Inacraft 2024

    Saya ingin, bagaimana Desa di Indonesia ini memiliki indeks bahagia. Saya ingin Desa seperti Santri, kesederhanaaya selalu dalam kondisi bahagia. Karena, kalau sosialnya bagus, mereka akan memiliki daya tahan terhadap radikalisme, intoleransi dan narkoba” ujarnya pada sambutan FMPP.

    Pembukaan FMPP se-Jawa Madura 2020 di Kediri
    Forum Musyawarah Pondok Pesantren) se-Jawa Madura, saat berlangsung di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur. (foto/transparansi/bud)

    Ditemui pasca selesainya pembukaan FMPP se-Jawa Madura 2020 di Aula Muktamar Lirboyo, Kota Kediri, Abdul Salim Iskandar juga menjelaskan, jika indeks kebahagiaan orang selalu bicara kesejahteraan.

    Dan, Ia ingin mengubah paradigma dengan dasar sederhana, serta tidak semua sejahtera itu bahagia.Ada yang juga pas-pasan tapi bahagia. Seperti Santri, makan pas-pasan tapi bahagia semua.

    Baca juga :  Pjs Bupati Kediri Beri Pesan Khusus kepada Wisudawan STIKes Ganesha Husada

    Saya ingin, desa-desa di Indonesia memiliki indikator bahagia.Kalau bahagia, mereka akan ada daya tahan terhadap radikalisme, intoleransi dan narkoba.Karena, orang bahagia hubungan sosialnya bagus, dan indeks itu akan dibangun Kemendes tahun ini. Kita memakai indeks bahagia dari beberapa negara disesuaikan dengan budaya Indonesia” tutupnya.(bud)

    Penulis : Arya Budi

    Editor : Amin Istighfari

    COPYRIGHT © 2020 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan