SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, SH, mengungkapkan, selain Pancasila yang pada hakekatnya kristalisasi dari nilai nilai luhur yang menjiwai kehidupan masyarakat. Generasi muda harus memahami makna wawasan kebangsaan dan sosialisasi wawasan kebangsaan harus terus menerus di lakukan.
Ada empat hal yang harus diperhatikan, pertama bahwa wawasan kebangsaan menempatkan persatuan, kesatuan dan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi, mempertahankan asas Bhinika Tunggal Ika, wawasan kebangsaan tidak memberi tempat terhadap patriotisme yang tidak setia, dan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila.
Wawasan kebangsaan bisa menjadi sumber perumusan kebijakan pemerintah dan pembangunan untuk pengembangan otonomi daerah yang dapat mencegah perpecahan negara kesatuan serta mencegah timbulnya konflik pusat dan daerah.
“Sebagai generasi muda harus memahami empat hal tadi,” tegas Sahat saat membuka forum sinergitas pemantapan nilai nilai kebangsaan guna mewujudkan insan yang berkarakter, di Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura Surabaya, Jumat (7/2/2020) malam.
Hadir pada forum itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, 500 anggota DPR mulai DPR RI Dapil Jawa Timur, para Ketua Komisi A se Indonesia, OPD dilingkungan Pemprov Jawa Timur dan Ormas.
Sebagai narasumber diantaranya Laksda TNI (Purn) Ir. Leonardi, MSc, mewakili Kepala Staf Kepresidenan Jendral Moeldoko, Mayjen TNI (Purn) DR. I Putu Sastra Wingarta (Lemhanas), Mayjen TNI (Purn) E. Imam Maksudi dan Prof. Akmad Muzzaki (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
Sahat yang juga Sekretaris DPD Golkar Jawa Timur menyebutkan, sejak ditetapkan sebagai dasar negara dan selanjutnya sebagai idiologi negara, seharusnya nilai nilai Pancasila menjiwai keseluruhan aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Namun jika kita mencermati dari perjalanan sejarah bangsa, ternyata berbagai hambatan dan tantangan dialami bangsa ini, akibat dari kurangnya anak bangsa melaksanakan nilai nilai Pancasila dalam keseluruhan aspek kehidupan bermasyarakat.
“Saat ini semakin lebar kesenjangan sosial ditengah kemajuan pembangunan yang penuh kebencian. Namun inilah sebuah dinamika yang terjadi di era milenial,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur.
Pelanggaran hukum dan berbagai kasus kriminal, menghiasi berita harian di media masa, meskipun keadaan yang dialami bangsa ini semakin lebih baik dari tahun tahun sebelumnya.
Sebagai insan yang berkarakter Pancasila,kata Sahat Tua Simanjuntak, harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk selalu menjaga kesimbangan kepentingan antara pribadi, kelompok dan kepentingan golongan.
Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan beragam budaya, suku, agama, keyakinan bahasa dan kekayaan alamnya yang melimpah dan unik mulai sabang sampai merauke masing masing daerah membawa sejarah serta karakter yang berbeda beda.
Maka tak heran kalau kemudian konflik antar anak bangsa masih saja terjadi. Sebab itu dibutuhkan konsensus dan komitmen yang memiliki nilai nilai kebangsaan.
Sahat menjelaskan, saat ini diperlukan upaya upaya agar nasionalisme tetap terjaga sekaligus sebagai simbol dalam bermasyarakat dan bernegara. Bentuknya, salah satunya adalah seminar malam ini.
Selain itu yang tidak kalah pentingnya, wawasan kebangsaan merupakan konsep politik yang menyatukan seluruh aspek mulai aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pimpinan DPRD Jawa Timur juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi A DPRD Jawa Timur yang menggagas kegiatan ini. (min)