Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kebanyakan manusia mengandalkan urusannya kepada dirinya, kepintarannya, amal perbuatannya. Dan sangatlah sedikit manusia yang menginginkan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Sementara dalam Al-Quran dikatakan bahwa sebaik-baik agama seseorang adalah yang aslama wajhahu (menyerahkan wajahnya), seluruh eksistensinya, seluruh jiwa-raganya, hidup dan matinya, hanya kepada Allah.
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang diapun seorang yang ihsan dan mengikuti millah Ibrahim yang lurus ? ” (An-Nisa : 125)
Berserah diri adalah bagian dari tawakal yang murni karena percaya dan menyadari kehendakNya pasti terlaksana, dan menginsafi besarnya kasih sayang dan kemurahanNya. Berserah diri adalah menyandarkan hati kepada Allah dalam semua urusan yang ditakutkan atau diharapkan. Atau urusan dunia dan akhirat yang diperlukan.
“Ya Allah, hanya rahmatMu yang kuharapkan ! Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata, dan perbaikilah urusanku seluruhnya. (Sungguh) tidak ada tuhan selain Engkau”.
(H.R. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban.)
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS.Ghafir: 44).