“Sekarang tidak akan ribut-ribut lagi soal pelanggaran hak berdaulat karena nampaknya sudah berkurang kapal-kapal yang tidak menghidupkan AIS-nya, automatic identification system, kemarinkan sangat proaktif kapal menghidupkan,” jelas Mahfud.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat tidak perlu mempeributkan lagi permasalahan masuknya kapal China ke perairan Natuna, karena sudah diselesaikan oleh pemerintah dan saat ini perairan tersebut juga akan semakin ditingkatkan pemanfaatannya.
“Sekarang sudah tidak ada, sudah di luar semua, oleh sebab itu kita tidak usah ribut-ribut lagi, kita isi sekarang Natuna itu dengan kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi dan pemerintahan secara lebih proporsional dari pada kosong,” ujarnya. (wt)