Selain mengetahui kondisi harga di tingkat pedagang, ternyata dalam sidak ini Disperindag menemukan daging yang diduga gelonggongan.
“Sempat kami melakukan komunikasi dengan pedagang, dari mana diperoleh daging tersebut. Pedagang mengaku memperoleh dari Pasar Setonobetek. Kami dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) masih menelusuri asal daging ini,” ujarnya.
Dugaan awal, sambungnya, bukan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Kediri. “Jika memang dari RPH Kediri, DKPP akan melakukan teguran dan pembinaan lebih lanjut. Sebelumnya juga pernah ada temuan seperti ini dan dilakukan peringatan, tapi setelah sidak kembali lagi daging gelonggongan muncul di pasar,” tuturnya.
Ditambahkan,daging gelonggongan masih bisa dikonsumsi, namun proses pemasakan lebih lama. Selain itu, berat asli daging juga berubah karena daging mengandung banyak air.
“Sebenarnya, bukan hanya pembeli yang dirugikan, pedagang daging juga dirugikan. Karena beratnya pasti akan menyusut, dan ini menjadi perhatian kami dan pihak terkait,” pungkasnya. (adu/bud)
