KEDIRI – Guna memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang kurikulum berbasis kearifan lokal, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pendidikan mengadakan sosialisasi terhadap ratusan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah tingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Kediri. Kegiatan ini, dihadiri Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, Selasa (19/11/2019).
Sosialisasi yang bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri tersebut, mengusung konsep pendidikan berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal,merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal, biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.
Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu, melalui kumpulan pengalaman dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat.
Dalam sambutannya, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno mengatakan, masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang perlu dikembangkan dengan lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah sangat bervariasi.
” Keberagaman potensi daerah ini perlu mendapat perhatian khusus sehingga anak-anak tidak asing dengan daerahnya sendiri dan paham betul tentang potensi dan nilai-nilai serta budaya daerahnya, sesuai dengan tuntunan ekonomi global” ungkap Bupati Kediri
Sementara, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Sujud Winarko,mengungkapkan, dengan sosialisasi ini peserta diberi materi pemahaman tentang bagaimana agar kurikulum tidak terlalu luas dan mengembang kemana mana, tetapi difokuskan pada kearifan lokal.
” Sebagai contoh, jika ada hasil bumi dari suatu daerah, maka bisa didalami terlebih dahulu. Salah satu kearifan lokal bidang hasil bumi di Kabupaten Kediri yang menjadi potensi adalah buah nanas, emping dan mangga” ucapnya.
Sujud Winarko menambahkan, manfaat dari pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal adalah dapat melahirkan generasi-generasi yang kompeten, bermartabat dan merefleksikan nilai- nilai budaya.
” Selain itu, juga berperan serta dalam membentuk karakter bangsa, sehingga dapat ikut berkontribusi demi terciptanya identitas bangsa” pungkasnya.(adv/kominfo/bud)