MUNCHEN, JERMAN – Sayang seribu sayang, keindahan Munchen dengan hotel bersebelahan dengan lapangan sepak bola, dan jalan dengan pengunungan juga danau indah, terlewatkan karena datang malam hari dan pagi hari sudah harus ke bandara melanjutkan perjalanan ke
Perjalanan dari Parndorf FO sekitar pukul 18:15 dengan melewati sebagaian wilayah Slovania dan Hungaria, kemudian masuk wilayah Austria sekitar 64 kilometer, suasana malam membuat cerita Yopie Mahri bahwa akan melihat keindahan alam sangat menakjubkan dalam perjalanan ke Munchen hilang sudah kesempatan itu, karena hanya melihat lampu mobil dan deretan truk melaju bersama-sama beriringan atau dari arah berlawanan seperti berpapasan dalam satu jalur dengan mobil di depan, ternyata jalan agak belok tajam membuat kendaraan di depan seperti mau
Lima jam menikmati malam di jalanan menuju Munchen dengan kondisi sudah agak lelah, karena rencana keluar dari Parndorf sore sekitar pukul 15:00 waktu setempat, kebiasaan di Indonesia berlama-lama tanpa menghitung perencanaan akhirnya, menikmati jalan malam yang mengasyikkan
Asyik karena suasana jalanan yang hampir semua seperti jalan tol dan tidak macet sama sekali, sehingga menempuh jarak hampir 500 kilometer dapat ditempuh 5 jam san istirahat 2 kali sekitar 1 jam dengan santai saja .
“Yang penting perjalanan selamat dan kita nikmati juga kita syukuri sudah bisa mengunjungi beberapa tempat, walaupun ada tempat yang belum bisa dikunjungi, anggap saja seperti orang umroh, mungkin akan dipanggil kembali datang ke sini,” ujar Riyadh seraya
Mengasyikkan karena selama perjalanan penanggung jawab jalan-jalan keliling Eropa sambil memotret dan observasi perkembangan media ( media pers dan media nonpers ) Ahmad Riyadh UB Ph.D, sempat menyetir sekitar 1 jam dengan menempuh jarak 150 kilometer lebih.
Salim Bahlmar juga sempat menyetir menggantikan Yopie Mahri yang lelah dan ngantuk, sehingga nampak sekali sebuah kerjasama dalam perjalanan. Apalagi makan bersama di tempat pemberhentian menyempatkan sendau gurau layaknya ada di “pos nyamuk” ( pos komunitas warga Ampel di Jl KH Mas Mansyur ), yang biasa digunakan kongkow-kongkow melepas kangen.
Lapangan