Lapsus  

Perjalanan Malam Mengasyikkan ke Munchen

Laporan Transparansi DjokoTetuko dari Eropa (23)

Perjalanan Malam Mengasyikkan ke Munchen
Foto: Persiapan keberangkatan di Terminal 1 Bandara Munchen (Wartatransparansi.com/Djoko Tetuko)

Bangun pagi, sebuah pemandangan dan kenikmatan tidak duanya, karena melihat langsung lapangan latihan dan pertandingan sebuah tim sepakbola lokal Munchen yang lahir 1913 dengan model lapangan hampir sama dengan lapangan latihan dan kompetisi lokal Persebaya di Jalan Karanggayam Surabaya, lengkap dengan tribun mini sederhana  dengan 4-5 trap tangga untuk tempat

Ketua Komite Integritas PSSI, yang juga Ketua Umum PSSI Asprov Jawa Timur, Ahmad Riyadh mengaku senang dapat melihat lapangan indah sebuah klub lokal, dan lebih senang lagi pemeliharaan lapangannya dengan  cara memotong dan meratakan rumput, sudah modern dengan menjalankan 2 robot untuk meratakan lapangan hilir mudik dari arah

“Ini contoh kecil bahwa di Munchen untuk klub lokal, sudah mempersiapkan lapangan standar dengan rumput terjaga dan terpelihara dengan baik, bahkan profesional. Di Indonesia hanya bisa membuat lapangan, tetapi sebagai besar pemeliharaannya sangat menyedihkan,”

Contoh kecil ini akan sangat menarik, sekaligus bisa dibuat studi banding klub lokal dan sekolah sepakbola (SSB ) di Indonesia dalam mengembangkan prestasi pemain, supaya menjadikan sekolah sepakbola yang profesional dan mandiri, juga standar untuk admistrasi, manajemen dan

Apalagi, kata Riyadh, PSSI Jatim mendapat bantuan dari Federasi Sepakbola Republik Jerman, mendidik sekitar 1400 pelatih lesensi D juga guru olahraga, dengan fokus melatih sepakbola yang berakhlaq dengan peradaban dan kiblat sepakbola di

Melihat lapangan dengan perawatan sangat profesional, jujur saja agak menghibur hati karena rencana semula mau sholat di masjid sekitar stadion Bayer Munchen, tidak terwujud karena jadwal keberangkatan ke Munchen via darat dengan mobil BW Sharan

Alhamdulillah perjalanan ke Eropa sudah selesai, dan sudah bersiap berangkat menuju Jakarta via Munchen dan transit di Turki. “Semoga perjalanan ini bisa menambah keimanan dan kataqwaan kita kepada Allah SWT, mensyukuri akan nikmatnya sekaligus memuji keagunganNya,” tandas Riyadh. (JT)