Pembenaran memang diciptakan untuk melindungi seseorang dari rasa bersalahnya sendiri.
Ironisnya, semakin panjang teori pembenarannya, biasanya akan semakin bertumpuk pula kesalahannya.
“Kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan jiwamu tenteram. Sedangkan dosa adalah sesuatu yang mengganjal di hatimu dan mengguncang dadamu, meskipun orang-orang sudah memberimu jawaban.” (HR. Ahmad)
_Jika kebenaran itu selalu didukung fakta,_ _Maka pembenaran justru biasanya merekayasa._
_Bagi setiap kesalahan, ada saja pembenarannya, karena sebelum berbuat, akal manusia pun seringkali sudah mengarang sekian banyak pembenarannya_
“Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. mereka menjawab : Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. (QS. al-Baqarah:11)





