Lapsus  

Jemaah Haji Indonesia yang Wafat 169 Orang

Jemaah Haji Indonesia yang Wafat 169 Orang

MAKKAH – Jemaah haji Indonesia telah menyelesaikan rangkaian puncak ibadah haji, mulai wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah di jamarat, pada Rabu (14/08) kemarin. Jemaah haji asal Trenggalek yang tergabung dalam kloter 30 Surabaya (SUB 30) menjadi kelompok terakhir yang menyelesaikan lontar jumrah di Jamarat.

Menurut Kepala Satuan Operasi Arafah Muzdalifah dan Mina (Kasatop Armuzna) Jaetul Muchlis, Kloter SUB 30 menyelesaikan lontar jumrahnya pada pukul 18.15 waktu Arab Saudi, untuk kemudian bergerak menuju pemondokan di Makkah.

“Saya Jaetul Muchlis, selaku Kepala Satuan Operasi Armuzna, pada hari ini tanggal 13  Zulhijjah 1440 H dengan seiring berakhirnya prosesi jumrah dari jemaah haji Indonesia dari kloter 30 Surabaya Kabupaten Trenggalek, maka saya nyatakan prosesi satuan operasi Armuzna selesai,” ujar Jaetul, dalam video laporan berakhirnya operasi, Rabu (14/08) petang kemarin.

Adapun menurut Kasatgas Mina Akhmad Jauhari, SUB 30 merupakan kelompok jemaah yang memilih untuk melakukan nafar tsani. “Ada sekitar 120 ribu jemaah yang memilih nafar awal, dan 90 ribuan yang memilih melakukan nafar tsani. Untuk jemaah nafar awal telah kembali ke pemondokan pada  12 Zulhijjah. Sementara untuk yang nafar tsani,kembali ke pemondokan di Makkah pada 13 Zulhijjah,” jelas Jauhari.

Sementara, berdasarkan  data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada hari ke-40 operasional haji jumlah jemaah wafat cenderung menurun dibandingkan hari yang sama pada lima tahun terakhir. Pada 2015 ada 397 jemaah wafat, 2016 ada 180 jemaah wafat, 2017 ada 327  jemaah wafat, dan di 2018 ada 177 jemaah wafat. Dan pada 2019 ini, ada 169 orang jemaah wafat pada hari ke-40 masa operasional haji.