KEDIRI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan kawasan Eduwisata Milenial “Crop Circle” yang berada di Desa Kedungmalang, Kec. Papar, Kabupaten Kediri menjadi kawasan Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera (Dewi Cemara).
Melalui peresmian tersebut diharapkan dapat menjadi kawasan eduwisata bagi masyarakat, khususnya para pelajar dan milenial.
“Desa Cemara Kedung Malang ini di disain sebagai edu wisata . Saya berharap akan menjadi pusat wisata edukatif dan pembelajaran bagi pelajar di Kediri . Disini akan dikembangkan varietas-varietas unggul tanaman pangan dan horti kultura,. Jadi masih butuh banyak pembenahan agar makin lengkap sebagai edu wisata agro, ” jelas Gubernur Khofifah saat menghadiri Gelar Inovasi Dan Teknologi Tanaman Pangan Dan Hortikultura yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim, Kamis (8/8).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, Crop Circle tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, khususnya bagi para pelajar dan milenial. Banyak angle yang menarik dan sangat Instagram-able dan berpotensi untuk diviralkan. Ia mengajak segenap masyarakat sekitar kawasan Dewi Cemara untuk bersama-sama memviralkan tempat wisata baru tersebut agar publikasinya cepat.
“Sesuatu yang Instagram-able seperti ini memiliki potensi untuk terus dikembangkan baik inovasi dan teknologi tanaman pangan dan hortikulturanya maupun sentra pelatihan pertanian . Saya harap terus dikembangkan dan menjadi daya tarik petani milenial. Dewi cemara ini sudah mulai viral, saya harapkan semuanya saling menjaga dan menyempurnakan kawasan destinasi wisata baru ini,” ujar Gubernur Khofifah.
Sesuai dengan namanya yakni Dewi Cemara, mantan Menteri Sosial ini berharap bisa menciptakan masyarakat desa yang tak hanya fokus pada tempat wisata saja. Melainkan bisa memiliki karakter yang cerdas dan mandiri. Dengan karakter tersebut, maka dapat meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa.
“Jadi desa wisata, masyarakatnya cerdas, mandiri serta hidup sejahtera,” ungkap Khofifah.
Secara khusus, ia memberikan tantangan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim, Hadi Sulistyo, dan Bupati Kediri agar bisa mengembangkan varietas hibrida kenikir yang banyak ditanam di kawasan Crop Circle. Diharapkan nantinya masyarakat desa bisa menggandeng Wedding Organizer (WO), dimana mereka memerlukan bunga di setiap pekerjaannya dalam jumlah yang cukup besar.
“Jika budidaya kenikir hibrida ini diperluas saya rasa akan memberi dampak ekonomi yang tinggi jika dibangunkan jaringannya dengan pembeli seperti wedding organizer,” tanyanya.