Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi memberikan perhatian serius terhadap upaya penurunan angka kematian ibu (AKI).
Untuk itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengumpulkan seluruh Kepala Puskesmas dan Koordinator Puskesmas Pembantu (Pustu) se-Banyuwangi, camat, dan sejumlah kepala desa untuk bersama-sama melakukan upaya tersebut.
“Kemarin Senin (15/7), kami telah menggelar rapat koordinasi kesehatan di Pendopo. Saya ingin semua menaruh perhatian besar terhadap masalah ibu melahirkan yang beresiko tinggi,” jelas Anas di Banyuwangi , Selasa (16/7/2019).
Dalamkesempatan itu, Anas mendorong semua stakeholder untuk terlibat dalam menekan angka kematian ibu saat melahirkan. “Semua stakeholder harus bahu membahu. Menciptakan berbagai inovasi pelayanan kesehatan. Mulai camat, kepala desa harus bersama-sama puskesmas melakukan upaya penurunan ini dengan inovasinya,” pinta Anas.
Inovasi kesehatan yang ditekankan oleh Anas adalah Mal Orang Sehat dan layanan jemput bola di setiap puskesmas. Dengan adanya dua inovasi tersebut, diharapkan adanya upaya preventif dari masyarakat untuk mencegah kematian ibu kala melahirkan.
“Semua potensi yang bisa mengakibatkan resiko kala melahirkan bisa diketahui sejak dini, asal dipantau secara rutin. Jangan bosan turun ke masyarakat untuk menggerakan program jemput bola. Khususnya untuk rutin memantau ibu-ibu hamil,” papar Anas.
Untuk memaksimalkan inovasi tersebut, Anas meminta kepada pihak kecamatan dan desa untuk ikut serta berkontribusi. “Pak Camat, kalau turun ke masyarakat jangan hanya bersama Forpimka, tapi ajak juga Kepala Puskesmas. Agar mereka juga bisa menyampaikan program-program kesehatan. Begitu juga dengan para kepala desa,” ajak Anas.
“Dorong pula, ibu yang hamil untuk konsultasi kesehatan rutin di puskesmas, baik yang beresiko maupun tidak. Karena kadang, di tengah perjalan mengandung itu, resiko kehamilan muncul. Jadi puskesmas dan desa harus aktif mengajak warganya memeriksakan rutin. Libatkan posyandu,” kata Anas.