Rabu, 6 November 2024
28.9 C
Surabaya
More
    HeadlineWagub Emil Sampaikan Quick Wins Tiga Proyek Strategis di Jatim

    Wagub Emil Sampaikan Quick Wins Tiga Proyek Strategis di Jatim

    Jakarta – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan program percepataan atau quick wins tiga proyek strategis di Jatim.

    Ketiga program tersebut yakni integrasi transportasi publik, maupun barang dan jasa di wilayah Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertasusila), pengembangan wisata di Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta proyek refinery di Kab. Tuban.

    Quick wins tersebut disampaikan Wagub Emil, sapaan akrabnya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Jawa Timur, dan Jawa Tengah  yang belum tertampung dalam Aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja (KRISNA), di Ballroom Hotel Alila, Jakarta, Rabu (10/7) siang.

    Wagub Emil mengatakan, untuk Gerbang Kertasusila, akan dikembangkan infrastruktur Surabaya Regional Railway Project (SRRP), yang mengintegrasikan antar moda, seperti tram-Lintas Rel Terpadu (LRT)-bus-dan angkot.

    Manfaat SRRP ini antara lain, semakin banyaknya kereta yang beroperasi tiap jamnya dan tiap harinya, serta jadwal yang lebih jelas.

    Kemudian, akan dikembangkan pula penguatan jaringan kereta komuter di kawasan Gerbangkertasusila  maupun di sekitarnya.

    Salah satu upayanya adalah dengan reaktivasi jalur-jalur kereta api (KA) yang sudah ada sebelumnya, seperti jalur Bojonegoro-Rembang, Tuban-Babat-Jombang, Madiun-Selahong (Ponorogo), dan Jember-Bondowoso-Panarukan.

    “Ini akan meningkatkan dan menggairahkan perekonomian di kawasan megapolitan di Gerbangkertasuslia, ini menjadi salah satu priority kami,” katanya.

    Pembangunan transportasi publik, barang dan jasa yang terintegrasi di Gerbangkertasusila, imbuh Wagub Emil, akan sangat mendukung proyek berikutnya. Yakni, refinery di Kab. Tuban, dimana akan dibangun kilang minyak dengan nilai investasi sebesar Rp. 199,3 triliun.

    Rencananya, konstruksi proyek tersebut dibangun 2020 dan mulai produksi 2024.

    Lebih lanjut orang nomor dua di Jatim ini mengatakan, proyek berikutnya adalah pengembangan wisata di kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru (BTS).

    Strategi yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan kapasitas dan kedalaman pelabuhan di Tanjung Tembaga Probolinggo. Sebab kapal pesiar The Cruise sering berlabuh di pelabuhan tersebut.

    Kemudian, untuk menunjang akses transportasi dan memudahkan wisatawan menuju ke BTS, Wagub Emil juga mengusulkan untuk membangun jalan tol Malang-Kepanjen, peningkatan dan pelebaran serta perbaikan geometri di ruas jalan nasional Dampit-Lumajang, serta pelebaran ruas jalan Probolinggo-Lumajang. Sebab di ruas-ruas jalan tersebut sering terjadi kemacetan.

    “Jadi, dari Probolinggo, lalu turun ke Lumajang, ini macetnya luar biasa. Jika jalan ini diperluas, tentu ini akan sangat menunjang sektor pariwisata di BTS. Bahkan, kawasan BTS yang sudah masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) ini relatively connected dengan kawasan selatan,” ujarnya.

    Selain itu, pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Kab. Trenggalek ini juga mengusulkan agar Bandara Udara Abd. Rachman Saleh di Malang dapat dijadikan sebagai bandara internasional.

    Salah caranya dengan  meningkatkan dan memperpanjang runway menjadi 3.000 meter. Sehingga, cara tersebut dapat melayani pesawat berbadan lebar.

    Menurut Wagub Emil, usulan internasonalisasi bandara tersebut sangat penting, sebab terdapat peningkatan kunjungan Wisman ke Malang Raya yang telah mencapai 7,4 juta per tahun. Jika usulan itu bisa terwujud, maka hal ini akan mendukung positioning wisata BTS sebagai The Next Bali.

    Dalam sambutannya, Deputi Bidang Kemaritiman Setkab RI, Agustina Murbaningsih mengatakan, Rakor ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi, kepada Gubernur Jatim, dan Gubernur Jateng, dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (9/7).

    Dalam ratas itu, Presiden Jokowi memilih masing-masing tiga proyek strategis untuk dibangun di Jatim, dan Jateng.

    “Dalam kesempatan ini, kita fokuskan pembahasan kepada masing-masing tiga proyek tersebut, kemudian kita detailkan, mana proyek yang sudah masuk DAK dalam KRISNA, dan mana yang belum.

    Kami juga perlu mendengarkan masukan dari pemda untuk suksesnya pembangunan pada proyek-proyek tersebut, baik soal pembiayaan, kebutuhan infrastruktur, dan lainnya” katanya.  (sam/min)

     

    Reporter : Wartatransaransi.com

    COPYRIGHT © 2019 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan