Banjarnegara – Dalam beberapa hari terakhir, kawasan pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami penurunan suhu yang cukup drastis, hingga berada di angka -9 derajat celcius pada Senin, 24 Juni 2019. Penurunan suhu ini mengakibatkan kawasan Dieng membeku dan diselimuti embun salju.
Fenomena alam kemunculan embun salju ini tentu menguntungkan sektor pariwisata Dieng. Jumlah wisatawan semakin bertambah sejak munculnya fenomena salju tropis yang langka ini.
Tidak hanya soal fenomena alam, kemunculan embun salju ini juga menjadi anugerah bagi sektor pariwisata Dieng. Mulai dari tempat wisata hingga penginapan yang ada di sekitar tempat wisata.
Berbagai unggahan mengenai kondisi wisata Dieng membuat para warganet penasaran dengan penampakan salju tropis. Seperti akun Twitter @Riskaaveiro dan @EstavitaPembayn ini, melalui cuitan twitter, mereka mengungkapkan keinginan mereka untuk berkunjung ke Dieng dan melihat embun salju.
“Penasaran dengan suhu Bromo dan Dieng yang sampe2 bisa bikin embun Kristal menyerupai salju… Duuhh! Bawaannya pengen melancong terus, apakabar isi kantong,” cuit @Riskaaveiro.
Terjadi Tiap Tahun
Embun es Dieng biasa terjadi tiap tahun di kisaran Juni, Juli, dan Agustus atau puncak musim kemarau. Pada 2018 misalnya, mulai terjadi di akhir Juli. Tahun ini di pekan ketiga Juni 2019, embun es sudah terlihat di sejumlah tempat, seperti di meja-meja tempat berjualan, tanaman, dan hamparan rumput sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng.
Tidak hanya membawa berkah bagi pedagang dan pemilik penginapan yang berada di kawasan Dieng, tapi embun es ternyata menjadi ancaman bagi para petani. Saat dingin di bawah nol derajat, penduduk setempat menyebut embun beku dengan bun upas atau embun racun, karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
“Kalau sudah turun embun es, para petani kentang sudah tidak berharap bisa panen,” kata Romadhoni, warga Dieng Kulon sembari menunjukkan foto embun es yang menempel di tanaman dari telepon genggamnya.
“Tanaman kentang dan tanaman carica mati karena embun es, untuk tanaman yang lain tidak terpengaruh.”
Saat embun es menempel ke daun tanaman kentang dan carica pagi hari, kemudian siang hari terkena matahari, menjadikan daun tanaman kuning dan layu, berpotensi besar menjadi kering dan mati.
Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam petani di kawasan daratan tinggi Dieng. Kentang banyak diolah jadi makanan ringan yang dijajakan di sekitaran Dieng, seperti kentang goreng yang dipotong memanjang tipis-tipis, kentang rebus berbumbu, dan kentang goreng yang dibentuk berulir dengan tusukan lidi.
Bisa Berlangsung Hingga Agustus