Kediri – Masih dalam suasana bulan syawal 1440 H, keluarga besar Muhammadiyah Kota Kediri mengadakan acara Halal bihalal dan pengajian At-taawun dengan mengambil tema halal bihalal rajut ukhuwah dan kebersamaan menuju islam
Acara pengajian, diisi oleh Wakil Ketua Wilayah Muhammadiyah Propinsi Jawa timur Prof. DR. H. Zainudin Maliki, Msi, yang bertempat di halaman Balai Kota Kediri, Minggu pagi, (16/6/2019).
Sebelum acara berlangsung, penampilan angklung dari SMK 1 Muhammadiyah dan atraksi pencak silat tapak suci putra Muhammadiyah yang Januari 2019 lalu, berhasil meraih medali emas dan perak pada kejuaraan tingkat Internasional yang diselenggarakan di Bandung.
Disaamping itu, ratusan keluarga Muhammadiyah se-Kota Kediri, juga turut hadir dalam acara tersebut. Hadir pula, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Perwakilan Forkopimda, Kabag Kesra Ardi Handoko serta Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh.
Saat memberikan sambutan, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga besar Muhammadiyah.
Sebagai pribadi dan mewakili Pemerintah Kota Kediri, saya mengucapkan taqobbalallohu minna wa minkum. Kalau ada kesalahan baik disengaja atau tidak disengaja terkait pelayanan yang ada di Kota Kediri, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Mudah-mudahan, l sistem-sistem pemerintah yang ada di Kota Kediri bisa kita perbaiki dan kita bisa memberikan pelayanan secara optimal kedepanya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, bahwa sebagai organisasi islam yang sudah cukup lama berdiri, Muhammadiyah telah memberikan andil yang sangat besar dalam berbagai bidang. Baik di bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan.
“Muhammadiyah adalah organisasi islam yang sudah cukup tua dan sudah memberikan kemanfaatan yang sangat luar biasa. Salah satunya, kita mengukur berdasarkan data dari BPS.
Dan dari data statistik tersebut menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Kota Kediri sudah melampaui daerah-daerah yang lain yaitu di angka 77.
Ini bisa terjadi, lantaran banyak sekolah yang salah satunya sekolah Muhammadiyah” urainya.
Dan, kedepannya harus semakin bagus karena tantangannya juga semakin besar. Di kota kediri semua harus beradu serta harus berkompetisi dengan semuanya. Ada MTS, Santa Maria, Petra, SMPN 1, SMAN 1, dan lainya. Kalau butuh sesuatu, mari kita diskusikan bagaimana supaya sekolah-sekolah kita bisa semakin baik,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri, juga memaparkan, capaian indikator makro pembangunan yang telah berhasil dilakukan pada masa periode pertama kepemimpinannya.
Saya baru saja mengakhiri masa kepemimpinan pada periode 2014-2019. Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan mengenai indikator makro pembangunan yang mengalami peningkatan. Diantaranya indeks reformasi birokrasi, indeks kepuasan masyarakat, indeks kota layak huni, kerukunan umat beragama, indeks pertumbuhan ekonomi, kawasan kumuh di Kota Kediri yang angkanya turun, tingkat pengangguran terbuka menurun, inflasi rendah dan tingkat kemiskinan yang juga menurun ”
Untuk itu Dia berharap, agar Muhammadiyah juga terus membantu Pemerintah Kota Kediri. Karena, Muhammadiyah mempunyai majelis ekonomi yang nantinya bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan gerakan yang bisa sejalan dengan Pemerintah. Harapanya, bisa menurunkan kemiskinan di Kota Kediri.
Di periode kedua memimpin Kota Kediri, saya juga meminta doa dan dukungan semua pihak untuk pembangunan Kota Kediri agar lebih baik. Mohon doanya, mudah mudahan lima tahun ke depan saya, Ning Lik dan seluruh jajaran yang ada di Pemerintah Kota Kediri bisa mengawal Kota Kediri untuk lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sementara, Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh mengatakan, bahwa halal bihalal sudah menjadi tradisi yang harus terus dilestarikan di tengah kondisi masyarakat saat ini sehingga diharapkan rasa ukhuwah islamiyah bisa terus terjaga.
Alhamdulillah untuk yang kesekian kalinya kita dapat menyelenggarakan halal bihalal di Balai Kota Kediri. Hal ini, sudah menjadi tradisi masyarakat muslim di Indonesia untuk menyelenggarakan halal bihalal seperti ini. Maka, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri juga menyelenggarakan acara yang sama ” katanya.
Untuk kali ini, tema yang diangkat, dengan Halal Bihalal Kita rajut ukhuwah dan kebersamaan menuju islam berkemajuan. Tema ini, sangat relevan dengan kondisi kita bangsa Indonesia dan khususnya warga muhammadiyah. Dimana, dengan dinamika sosial politik yang terjadi akhir-akhir ini, halal bihalal bisa menjadi momentum yang baik untuk merajut ukhuwah islamiyah,” tandasnya. (bud)