Khofifah : Belum Tentu Lho ASN Pemprov Jatim Bebas Narkoba

Khofifah : Belum Tentu Lho ASN Pemprov Jatim Bebas Narkoba
Gubernur Jatim Khofifah bersama wartawan Pokja Kantor Gubernur usai Halal Bi Halal, Senin (10/6/2019)

Pencegahan narkoba terhadap remaja usia sekolah dan generasi muda diakuinya butuh waktu dan kesabaran, tapi harus serius. Seberapapun besarnya APBN/APBD tidak akan menyelesaikan. Sebab itu perlu ada pendekatan lain yaitu meningkatkan keimanan.

Apalagi jenis obat terlarang sudah dijual bebas di pinggir pinggir jalan dengan harga sangat murah Rp 2000/butir. Juga tidak mungkin mendirikan rumah rumah rehabilitasi terus menerus. “Belum tentu lho ASN/PNS yang ada disini 100 persen bebas narkoba,” ungkap Khofifah yang disambut tertawa riuh oleh puluhan pegawai dilingkungan Pemprov Jawa Timur.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengaku sangat kaget ketika mengikuti konvensi di Wina. Saat itu ada kepala negara bilang bahwa rakyatnya menjadi korban ektasi produksi Indonesia.

Saya betul betul terpukul. Bersama Menkes, lalu saya cari kepala negara itu. Taunya sudah pulang. Terus saya datang ke negara itu sekedar ingin klarifikasi pernyataanya. Sebab itu forum dunia.

Betapa kagetnya, saya dapat cerita bahwa di Indonesia ada lima pabrik yang memproduksi ektasi dengan kategori besar di dunia. Kepala negara itu juga menunjukan tempat tempatnya. Ini sangat mengagetkan sekaligus mengerikan. kata Khofifah.

Menurutnya, memberantas Narkoba tidak cukup pendekatan penyediaan anggaran saja. Tapi peningkatan keimanan dan do’a juga perlu. tandasnya. (min)