Oleh karena, masyarakat pengguna memerlukan kapal yang sehat untuk transportasi laut, agar masyarakat penggunanya juga sehat.
Cukup banyak sebetulnya yang bisa diangkat dari transportasi laut, misalnya Puskesmas Air. Selain mengambil penumpang, sekalian memberikan pengobatan kepada masyarakat saat bersandar,”
Yang lebih penting, menurutnya adalah harus ada sinergitas antar kementerian agar bisa saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang dinamis dengan tingkat perkembangan ekonomi yang baik.
Ide Puskesmas Air atau rumah sakit berjalan merupakan ide yang baik. Oleh karena itu batuan kapal yang diluncurkan untuk menghadapi lonjakan penumpang di hari lebaran dan setelah lebaran akan diserahkan dan dikelola untuk menjadi Puskesmas air. Kapal tersebut berkapasitas sebanyak 50 penumpang.
Kapal itu terlalu besar bila dijadikan sebagai Puskesmas Air, karena berkapasitas sebanyak 50 orang. Jadi sebaiknya sebagian untuk Puskesmas Air, tapi sebagian lagi untuk penumpang,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengingatkan kepada para penumpang dalam menghadapi musim lebaran hendaknya sudah memesan tiket jauh sebelum hari keberangkatan.
Sedangkan untuk pengelola pelabuhan agar menyediakan tenda untuk masyarakat yang akan menggunakan kapal laut. Sehingga mereka bisa menginap sembari menunggu antrian pemberangkatan.
“Hal tersebut penting kita lakukan agar masyarakat tidak memaksakan diri atau berebut naik ke kapal apabila kehabisan tiket dan bersedia menunggu di tenda yang telah disediakan,” pintanya.
Pada acara tersebut Menteri Perhubungan RI menyerahkan 1 unit Kapal Rede kepada PT. Pelni dan 1 unit Kapal Roro Passenger kepada PT. ASDP. Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi, Menkes Nila F. Moeloek dan Gubernur Jatim Khofifah mengadakan Ram Check Kapal Perintis Km Sabuk Nusantara 92 yang akan berangkat menuju Pulau Masa Lembu. (fir)