Kemendag Optimistis Revitalisasi 5.000 Pasar Rakyat Tercapai di 2019

* Di Jawa Timur 11 Pasar Direvitalisasi

Kemendag Optimistis Revitalisasi 5.000 Pasar Rakyat Tercapai di 2019

Jakarta – Kementerian Perdagangan  optimistis program pembangunan dan revitalisasi 5.000 pasar rakyat bisa tercapai hingga akhir 2019. Program ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan daya saing pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia.

Khusus di Jawa Timur, sebanyak 11 pasar tradisional  akan mendapat kucuran anggaran revitalisasi dari pemerintah pusat di tahun 2019. Besarnya Rp 44 miliar, atau masing-masing pasar Rp 4 miliar.

Inspektur Jenderal Kemendag, Srie Agustina mengatakan, dari target 5.000 pasar rakyat yang di‎bangun dan direvitalisasi selama periode 2015-2019, hingga 2018 telah tercapai 4.200-an pasar. Hingga akhir tahun ini, diharapkan sisa pasar yang belum direvitalisasi bisa segera dirampungkan.

“Dari target 5.000 pasar itu, sudah tercapai 4.200 pasar,” ujar dia dalam Kongres Nasional Assessment Center Indonesia (KNACI) ke-5 di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Menurut Srie, revitalisasi pasar yang dilakukan oleh Kemendag selama ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing dari pasar tradisional di tengah tumbuhnya pasar-pasar modern di tanah air. Sehingga diharapkan pasar rakyat ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

“Upaya untuk menumbuhkan ekonomi dengan melakukan revitalisasi pasar rakyat di seluruh Tanah Air supaya sama dengan pasar modern. Jadi lebih bersih dan tertata,” kata dia.

Sebelumnya, Kemendag menargetkan mampu merevitalisasi 5.248 pasar rakyat dalam 5 tahun atau untuk periode 2015 hingga 2019. Khusus di 2019 ini Kemendag menargetkan 1.037 unit pasar rampung terbangun.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, tahun ini merupakan tahun terakhir untuk mencapai target pembangunan atau revitalisasi 5.000 pasar rakyat.

“Hingga periode dari 2015-2018, sudah sebanyak 4.211 pasar telah berhasil direvitalisasi. Tahun ini kami targetkan 1.037 pasar rampung. Ada rencana untuk buat pasar induk baru di 2019, tapi jumlahnya tidak banyak,” ungkap dia.