LAMONGAN – Penyebaran berita bohong (hoaks), ujaran kebencian dan caci maki yang semakin marak belakangan ini, terutama yang disebarkan lewat media sosial (medsos) menjadi perhatian serius pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali dalam berbagai forum menyebutkan ancaman serius yang ditimbulkan akibat penyebaran hoaks yang dinilai bisa memecah belah persatuan bangsa.
Sebagai upaya penangkal penyebaran hoaks dan ujaran kebencian ini, pemerintah juga merangkul berbagai kalangan untuk ikut terlibat dalam memerangi hoaks.
Salah satunya kalangan pesantren. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma’arif, Payaman, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2019), mengatakan, para kiai atau ulama di lingkungan pesantren harus berperan aktif dalam menangkal dan memerangi hoaks.
Menurut Luhut, para kiai memiliki peranan strategis sehingga harus dilibatkan dalam pembangunan nasional. Salah satunya dengan memerangi hoaks. Sebab, kiai memiliki pengaruh yang cukup besar sehingga diharapkan bisa menyebarkan berbagai informasi yang valid dan mengajak para santri dan juga masyarakat luas untuk bersama-sama menangkal hoaks.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lamongan dengan menggunakan helikopter, Luhut didampingi politikus Ruhut Sitompul yang juga menjadi bagian dari tim pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Bravo 5.