Surabaya – Kota Surabaya siap menjadi tuan rumah perhelatan Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah IV (Rakor Komwil IV) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke 15.
Kegiatan ini diikuti 13 kota anggota APEKSI wilayah IV. Terdiri dari Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Bima, Kota Kupang, Kota Mataram dan Kota Denpasar.
Kepala Bagian Administrasi Kerjasama Pemkot Surabaya Dewi Wahyu Wardani mengatakan, Rakor Komwil IV APEKSI ke-15 akan diselenggarakan di Surabaya pada 22 – 24 Maret 2019. Beberapa kegiatan yang akan mengisi acara APEKSI di antaranya, penanaman pohon, kunjungan lokasi bagi para pendamping, welcome dinner, seminar, dan bergabung dengan acara Surabaya Vaganza.
“Jadi tanggal 22 Maret mereka (peserta) sudah berdatangan, kita mulai dengan acara tanam pohon di Taman Harmoni dimulai acaranya pukul 15.00 WIB,” kata Dewi, Kamis (21/3/19).
Ia menyampaikan untuk pembukaan Rakor APEKSI akan dilaksanakan pada Sabtu, (23/3/2019) bertempat di Hotel JW Marriot Surabaya. Pembukaan dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, para peserta yang terdiri dari wali kota, Ketua Dewan APEKSI Pusat, dengan narasumber dari Kemendagri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). “Acara diperkirakan selesai pukul 13.00. Nah, untuk malamnya mereka akan bergabung dengan acara welcome dinner Surabaya Vaganza,” ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, para peserta APEKSI yang terdiri dari wali kota ini akan mengikuti kegiatan Surabaya Vaganza pada Minggu, (24/3/2019). Para wali kota ini akan dimanjakan dengan kegiatan parade bunga dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726.
“Kita sudah menyiapkan 20 mobil willys (jeep) dan kita hias dengan bunga. Jadi besok pada Hari Minggu para wali kota ini akan ikut pawai tapi mereka di mobil willys, sudah kita siapkan,” terangnya.
Sementara bagi para pendamping atau istri wali kota, Dewi menjelaskan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan kegiatan berupa Ladies Program. Para pendamping atau istri wali kota itu akan diajak belajar berbagai program ekonomi kreatif yang telah diterapkan oleh Pemkot Surabaya.
“Mereka kita ajak belajar tentang bagaimana Pemkot Surabaya mengembangkan ekonomi kreatif, yaitu di Dolly, Kaza, kemudian juga ke Siola mereka belajar tentang Puspaga, tentang bagaimana ibu wali kota menangani anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya. (wt)