Surabaya- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan, proyek underpass atau jalan bawah tanah di bundaran Setelit Jalan Mayjend Sungkono, harus tuntas Maret 2019.
Kepastian tersebut disampaikan Risma saat melakukan sidak di underpass Bundaran Satelit, Kamis (14/3/2019). Alasannya, saat ini sudah tidak ada kendala pada pengerjaan tersebut. Tinggal melakukan pengangkutan tanah hasil pengerukan.
Risma mengatakan, sebelumnya pembangunan agak terlambat karena terkendala hujan dan saluran pipa PDAM yang tertanam di bawah tanah. Saat ini proyek underpass tinggal tahap finalisasi pembangunan saluran dan penutupan pipa PDAM dengan pengaman.
“Pipa PDAM nanti tinggal diselimuti saja, tinggal dicor di atasnya. Cuma memang harus diselimuti kayak karet untuk pengamanannya sebelum badan jalan dibangun. Itu sudah biasa, di luar negeri juga biasa kayak gitu,” katanya.
Jika pekerjaan underpass sudah selesai, maka dampaknya diharapkan cukup signifikan dalam mengurangi volume kemacetan di Jl Mayjend Sungkono.
“Kemacetan bisa berkurang sangat signifikan karena tidak saling silang di situ, tapi menerus. Mudah-mudahan akhir Maret pembangunan underpas sudah selesai,” katanya.
Dari underpass bundaran satelit, Risma bersama jajarannya bergeser meninjau pembangunan bozem di Bundaran Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya. Bozem yang memiliki luas mencapai 1 hektar itu, pembangunannya dilakukan secara swadaya, karena tidak dilakukan melalui mekanisme lelang.
Saat di lokasi, pengerjaan sedang berjalan. Bahkan, terlihat dua unit excavator terus bergantian melakukan pengerukan tanah. Tak hanya itu, beberapa petugas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) juga tampak di lokasi meratakan hasil galian tanah.
Menurut Risma, pembangunan bozem di kawasan PTC ini dinilai penting untuk mengantisipasi banjir di kawasan Surabaya Barat. “Selama ini, jika hujan deras di situ (daerah PTC) ada genangan, banjir. Dengan adanya bozem, nantinya air ditarik ke bozem ini,” katanya. (wt)