Tujuh Ormas Wanita Teken Kontrak dengan Gubernur Tangani Masalah Sosial

Tujuh Ormas Wanita Teken Kontrak dengan Gubernur Tangani Masalah Sosial
Foto : Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemprov Jawa Timur dengan Tujuh Organisasi Wanita di Jatim, bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum'at (8/3) malam.

Di bidang kesehatan, dengan mengeliminir penderita stunting, diharapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim akan terus meningkat. Hal ini karena stunting berkaitan dengan perkembangan otak atau kecerdasan.

Sedangkan di bidang pendidikan, organisasi wanita diharapkan mampu ikut menyisir masyarakat yang belum mengikuti program kejar paket.

Lebih lanjut menurutnya, era revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi saat ini dapat menjadi dampak buruk bila tidak diantisipasi.

Menurutnya disinilah peran ibu-ibu dibutuhkan dalam mendidik anaknya agar tidak terlena dan teralienasi dari lingkungannya karena gawai atau gadget.

“Jangan sampai anak-anak terlena dengan dunia maya sehingga dengan dunia nyata berjarak. Bila ini tidak dikendalikan maka silaturahmi bisa berkurang, Tanya kabar orang tua cukup lewat pesan singkat. Nilai-nilai hormat pada orang tua ini harus terus dibangun,” katanya.

Di akhir, Gubernur Khofifah berharap melalui penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama ini dapat terbangun strong partnership antara Pemprov Jatim dan organisasi wanita di Jatim.

“Semoga kerjasama ini sebagai bagian upaya penguatan perempuan untuk meningkatkan layanan yang menyentuh lini bawah terutama kaum perempuan, serta mampu memberikan perlindungan kepada kaum perempuan secara maksimal,” katanya sembari menambahkan ke depannya akan menambah kerjasama dengan organisasi wanita yang lain.

Sebelumnya, Ketua PW Muslimat NU, Nyai Hj. Masruroh Wahid mengatakan, sesuai sabda Rasulullah SAW, wanita adalah tiang negara. Jika perempuannya baik maka negaranya baik.

Ia berharap melalui penandatanganan kerjasama ini, Provinsi Jatim menjadi provinsi yang maju, sejahtera dan makmur karena perempuan Jatim adalah perempuan yang hebat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jatim, Dr. Rahayu, SH, M.Si mengatakan, wanita memegang peranan penting dalam pembangunan daerah.

Untuk itu, ia berharap pelaksanaan kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi bagi pembangunan Jatim. (ais/fir)